Kata Ketua Panwaslu Kuningan, APK Sentosa Paling Banyak Dirusak, Kenapa?

Kata Ketua Panwaslu Kuningan, APK Sentosa Paling Banyak Dirusak, Kenapa?

KUNINGAN- Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) Kabupaten Kuningan mengaku paling sering menerima laporan pelanggaran berupa perusakan APK (Alat Peraga Kampanye) selama Pemilukada Kuningan berlangsung. Dari ketiga pasangan calon, paling dominan yakni laporan perusakan APK dari kandidat Paslon nomor urut 1 (Toto-Yosa). Ketua Panwaslu Kuningan Jubaedi SH menyebutkan, ada puluhan APK dari semua paslon yang dirusak oleh orang tak bertanggungjawab. Jumlah itu berdasarkan laporan-laporan yang diterima Panwaslu oleh beberapa tim sukses setiap paslon. “Kita menerima laporan soal perusakan APK ini cukup banyak ya, jumlah pastinya itu ada datanya ya di kantor. Namun yang melaporkan ini tidak tahu kapan pastinya APK itu dirusak, dan siapa yang diindikasi sebagai pelakunya, jadi kita kesulitan karena meraba-raba dan kita tidak boleh menimbulkan fitnah, kita sangat hati-hati dan butuh waktu untuk menemukan indikasi siapa pelakunya,” ungkapnya. Diakui Jubaedi, laporan berupa perusakan APK paling banyak dialami oleh paslon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan nomor urut 1. Terlebih saat adanya kampanye terbuka yang digelar Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3, banyak dari tim sukses paslon nomor urut 1 yang melapor soal kerusakan APK. “Palin dominan itu ketika terjadinya kampanye rapat umum paslon nomor 3 saat itu, yang banyak mengalami kerusakan APK itu dari Paslon nomor urut 1. Bukan berarti kita menuduh peserta kampanye nomor 3, tapi pas momen nya itu saat kebetulan kampanye rapat umum paslon nomor urut 3,” ujarnya. Soal teguran atau tindakan panwas sendiri, pihaknya belum mengambil sikap tegas karena masih menyelidiki. Sebab yang melaporkan itu tidak mengetahui kapan persis terjadinya pelanggaran tersebut. “Akhirnya ya kita butuh waktu untuk mengetahui siapa yang menjadi indikasi pengrusakan APK tersebut. Berdasarkan laporan itu dari semua paslon mungkin puluhan APK yang dirusak ada ya, tapi mungkin saja di lapangan ada ratusan hanya saja laporan yang kita terima angkanya tidak sampai ratusan,” ujarnya. Bahkan menjelang bulan suci Ramadan ini, pihaknya akan fokus kepada kegiatan safari Ramadhan setiap paslon. Tentu ada yang menggunakan momentum buka bersama, taraweh keliling dan itu menjadi fokus panwas kabupaten maupun panwas di tingkat kecamatan hingga tingkat desa. Disinggung laporan dugaan pelanggaran saat kampanye rapat terbuka ketiga paslon, pihaknya mengaku, hanya menerima satu laporan terkait kampanye rapat terbuka paslon nomor urut 3 yang melibatkan anak-anak. “Kita hanya menerima laporan tentang keterlibatan anak dibawah umur saat kampanye rapat terbuka paslon nomor urut 3 di Cipicung. Memang sudah jelas dalam PKPU nomor 4 2017 jelas, peserta kampanye adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih. Jadi ketika anak-anak terlibat atau dilibatkan itu yang menjadi pelanggaran, itu juga sudah kita klarifikasi,” terangnya. Terpisah, Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Syahroni ketika dikonfirmasi mengaku hingga saat ini belum menerima laporan dari timses paslon terkait perusakan APK.(ale)

Sumber: