Cawagub Syaikhu Dilaporkan ke Panwaslu

Cawagub Syaikhu Dilaporkan ke Panwaslu

MAJALENGKA - Ketua anak kampus pecinta alam (Akampa) Universitas Majalengka, Mona Indan Al-lawiyah menyayangkan terkait acaranya yang ditunggangi kepentingan politik oleh calon wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu. Dijelaskan Mona, kronologis kejadian bermula pada acara car free day (CFD) yang bertepatan dengan hari bumi, Minggu (22/4). Akan tetapi ketika dalam acara, tiba-tiba calon wakil gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu beserta rombongan langsung ikut dalam kegiatan tersebut tanpa ada koordinasi sebelumnya dengan pihak panitia. \"Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut. Padahal, itu murni acara kami tanpa ada kepentingan pihak manapun apalagi kepentingan politik,\" ujar Mona ketika dikonfirmasi Rakyat Majalengka, Selasa (24/4). Atas kejadian tersebut, kata dia pihak Akampa sudah mendatangi dan melaporkan kejadian itu kepada Panwaslu kabupaten Majalengka. Mereka berharap ada tindakan tegas yang dilakukan oleh panwaslu. \"Mereka (Panwaslu, red) berjanji akan memanggil dan mengklarifikasi semua pihak termasuk tim sukses Ahmad Syaikhu,\" ujar Mona. Sementara itu, ketua pelaksana kegiatan, Muhammad Dimyati juga menuturkan,  acara tersebut murni kegiatan dari Akampa dan telah mendapatkan izin dari Universitas Majalengka.  Serta tidak ada afiliasi dengan calon gubernur manapun dengan partai manapun. \"Kami atas nama panitia penyelenggara kegiatan hari bumi pada 22 April 2018 menegaskan itu murni kegiatan Akampa. Kami hanya kecolongan saat berjalannya kegiatan tiba-tiba datang rombongan dari salah satu Paslon tanpa meminta izin sebelumnya kepada kami,\" tandasnya. Ia mengungkapkan, rombongan Syaikhu tiba-tiba mengambil alih kegiatannya dengan membawa megafond sendiri. Kemudian mengambil bibit pohon serta meminta mahasiswa berkumpul disamping dan di belakang Syaikhu. “Dia juga menyampaikan orasi dengan jarogn \"Sekali Lagi Asik\",” ujarnya. Muhammad kembali menegaskan, pihaknya hanya bekerjasama dengan pihak Perhutani dan Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Majalengka. Sehingga, tidak ada bantuan moril dan materil dari salah satu paslon gubernur. \"Ini murni dari kami. Kami segera mengajukan surat pengaduan dan pernyataan ke Panwaslu,\" tandasnya.(hsn)  

Sumber: