Ratusan Kepala Keluarga Nunuk Baru Sempat Terisolasi

Ratusan Kepala Keluarga Nunuk Baru Sempat Terisolasi

\"aktivitas

RAKYATCIREBON.CO.ID - Memasuki musim penghujan tahun ini, sejumlah warga terutama yang berada di kawasan rawan bencana wilayah selatan Majalengka harus ekstra waspada. Apalagi dalam beberapa pekan terakhir curah hujan di Kota Angin Majalengka semakin besar dengan intensitas yang tinggi. 

Musibah pergerakan tanah dan banjir kemarin bukan hanya menghantam wilayah Kabupaten Cirebon dan Kuningan saja, beberapa wilayah Majalengka juga mengalami hal serupa.

Di Malausma yang sempat mengalami musibah pergerakan tanah. Selain itu, di kecamatan Maja khusunya di desa Nunuk Baru tanah longsor dan banjir besar sempat menggemparkan warga.

Pasalnya, jembatan penghubung antara Nunuk Baru ke Cibodas nyaris terendam banjir. Sementara beberapa rumah warga juga terancam ambruk akibat adanya tanah longsor.

Menurut Yana (45) warga setempat kepada Rakyat Majalengka mengatakan, meluapnya aliran sungai yang melintas di desa Nunuk Baru itu dipicu tingginya curah hujan dengan intensitas tinggi.

Akibatnya, ratusan kepala keluarga yang ada di desa itu kesulitan untuk beraktifitas termasuk menyebrang.

“Yang paling parah kejadianya sekitar pukul 14.00 WIB. Dimana saat itu curah hujan sangat tinggi dan mengakibatkan sungai meluap dan hampir menggenangi jembatan. Kami sempat khawatir jembatan tersebut putus. Sebab jembatan itu merupakan satu satunya akses bagi kami untuk beraktifitas dengan masyarakat lainya,”ucapnya.

Terpisah, Sekretaris Desa Nunuk Baru Jaja Sujai saat dikonfirmasi Raja, membenarkan adanya musibah tanah longsor dan banjir tersebut. Beruntung, banjir yang terjadi tidak sampai merusak rumah maupun fasilitas lainya.

Seperti jembatan penyebrangan. Hanya saja ada beberapa areal pertanian yang tergerus banjir, terutama areal pertanian yang ada dibibir sungai tersbeut.

Sedangkan untuk tanah longsor, kata dia, berdasarkan data sementara berdasarkan hasil pengecekan pihaknya diketahui sedikitnya ada satu rumah yang terancam abrasi, dan beberapa lainya mengalami rusak ringan. Hanya saja, yang paling parah baru satu rumah.

“Ada satu rumah yang kondisinya memprihatinkan dan nyaris ambruk akibat beberapa pondasi tanahnya terseret longsor,”sebutnya. Pihaknya sendiri mengaku, sudah melaporkan kejadian itu ke pihak BPBD Majalengka.

“Serta meminta kepada warga, terutama yang berada di sekitar bibir sungai untuk tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan masih cukup tinggi,” imbuhnya.(pai)

Sumber: