DPPKP Enggan Keluarkan Cadangan Beras
LEMAHWUNGKUK – Naiknya harga sejumlah bahan pangan pokok di pasar – pasar tradisional di Kota Cirebon tak membuat Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon luluh. Padahal, DPPKP punya cadangan beras untuk bencana sosial dan kelangkaan pangan.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPPKP Kota Cirebon, Sumarni menjelaskan, kenaikan harga sejumlah bahan pokok di Kota Cirebon belum sampai pada tahap yang menghawatirkan. Apalagi lagi, tidak ada keluhan yang berarti dari masyarakat terkait hal tersebut.
Oleh karena itu, DPPKP tidak berencana mengeluarkan cadangan pangannya dalam waktu dekat. Padahal, stok cadangan pangan yang belum tersalurkan DPPKP masih ada 15 ton beras. “Ini masih wajar, kami tidak akan keluarkan dalam waktu dekat,” ungkap Sumarni.
Menurut dia, cadangan pangan tersebut baru bisa dikeluarkan jika ketersediaan pangan di Kota Cirebon menurun drastis. Lebih lagi, penurunan ketersediaan juga diberangi dengan kenaikan harga yang terlampau tinggi.
“Kalau untuk sekarang memang harganya naik. Tapi pasokannya masih banyak. Kami hanya mengecek apakah kenaikan harga berpengaruh pada kelangkaan pasokan, ternyata tidak. Pasokannya masih banyak,” tutur dia.
Sumarni menilai, stabilnya pasokan pangan di Kota Cirebon karena sejumlah pasar - pasar tradisional di Kota Cirebon merupakan penampung pasokan pangan utama dari daerah – daerah di sekitarnya.
“Dari berbagai daerah ini ngirimnya ke sini. Karena kita konsumsinya tinggi dan Kota Cirebon itu juga bukan daerah penghasil,” ujar dia.
Sikap santai DPPKP ini juga diperkuat dengan kesigapan sejumlah lembaga lain yang menaruh perhatian pada kenaikan harga dan ketersediaan bahan pangan pokok. Beberapa waktu lalu, Bulog Cirebon menggelar operasi pasar murah di sejumlah titik.
“Memang kalau pengendalian harga itu bukan langsung urusan kami. Kan kemarin Bulog juga sudah operasi pasar itu pasti ada dampaknya juga di pasaran,” tukas dia. (wan)
Sumber: