Penyakit Kusta Masih Tinggi, Penderita Jangan Menutup Diri
RAKYATCIREBON.CO.ID – Peringati hari kusta sedunia ke-65 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon gelar sosialisasi dan pengobatan masal di Puskesmas Astanajapura, Rabu (31/1).
Kepala Dinas Kesehatan, Hj Enni Suhaeni SKm mengatakan, penderita kusta perlu dirangkul dengan harapan mereka tidak menutup diri.
“Kami ingin menghilangkan stigma di masyarakat, artinya kusta ini jangan ditakuti tapi penderita harus kita rangkul supaya mereka bisa hidup secara normal seperti yang lainnya,” kata Enni pada Rakcer.
Berdasarkan data yang tercatat pada Dinas Kesehatan, jumlah kusta selama tahun 2017 tercatat 232 penderita. Dengan rincian, penderita kusta kering sebanyak 6 orang, dan kusta basah sebanyak 226.
“Yang sembuh dari kusta ada 40 orang, dan yang masih dalam pengobatan 192 orang,” sambungnya.
Masih disampaikan, kecamatan yang memiliki kasus kusta terbanyak yakni Kecamatan Kapetakan. Kemudian Losari, Talun, Mundu dan Greged.
“Untuk menekan kasus kusta, kami lakukan pemeriksaan secara rutin ke sekolah-sekolah. Supaya ketika ada yang memiliki gejala langsung diobati,” ucapnya.
Salah satu penderita kusta asal Losari, Rusdin Mujahid (32) mengaku sangat berterima kasih dengan adanya kepedulian pemerintah terhadap penderita kusta.
“Mudah-mudahan pemerintah konsisten memperhatikan penderita kusta, bukan dalam segi kesehatan saja tapi juga ekonomi dan pendidikannya,” kata dia.
Masih disampaikan, kusta bukanlah penyakit kutukan, jika tidak terlambat ditangani bisa disembuhkan. Namun tidak jarang orang itu tidak tahu informasi mengenai kusta sehingga banyak yang telat ditangani.
“Makanya sosialisasi ini penting dilakukan, sehingga ketika tahu gejalanya bisa langsung diobati. Saya juga minta untuk penderita kusta tidak takut dan malu. Jangan sampai menutup diri karena penyakit ini,” pesan Rusdin. (ari)
Sumber: