PDIP Nyanyikan Yalal Waton, Mustofa: Bukan Ingin Saingan dengan NU

PDIP Nyanyikan Yalal Waton, Mustofa: Bukan Ingin Saingan dengan NU

\"banteng

RAKYATCIREBON.CO.ID  - Belakangan PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon terkesan sangat NU sekali. Hal itu terlihat dari kemasan acara yang berbeda dari biasanya.

Sudah dua kali kegiatan PDIP selalu melibatkan tim marawis dengan menyanyikan lagu Yalal Waton dalam penyambutan tamu undangan.

Lagu Yalal Waton identik dengan kaum Nahdliyin, untuk terus menggelorakan kecintaan terhadap bangsa dan negara. Tak ketinggalan, pembacaan ayat suci Al-quran juga shalawat masuk dalam susunan acara.

Misalnya, saat kegiatan konsolidasi internal PDIP yang dihadiri oleh Ketua DPD PDIP Jabar sekaligus bakal calon gubernur, TB Hasanudin.

Jelang kedatangan TB di salah satu hotel di Kedawung, tim marawis sudah berjejer untuk menyambut cagub dari pasangan Hasanah itu. Begitupun kemarin, saat pelantikan pengurus DPC BMI. Hal serupa juga dilakukan.

“Memang ini kali kedua kegiatan PDIP diiringi Yalal Waton. Bukan ingin saingan dengan NU, selain permintaan calon gubernur TB Hasanudin. Juga sebagai bukti bahwa PDIP juga cinta tanah air,” tutur Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon, H Mustofa SH, Minggu (28/1) menanggapi hal itu.

Meskipun ada yang berbeda pada konsep acara, namun Mustofa menegaskan pihaknya tetap fatsun dan menggunakan protap acara kepartaian.

Mustofa juga menegaskan bahwa PDIP yang memiliki azas dan ideologi Pancasila tidak mengesampingkan ajaran serta aqidah Islam.

“PDIP partai prularis dan tidak membawa-bawa agama dalam hal politik. Tapi PDIP selalu menjaga nilai Islami, sekeras apapun dinamika di internal namun tetap mengedepankan Islam yang rahmatan lil alamain,” sambungnya.

Sekaligus mempertegas bahwa PDIP juga adalah Nahdliyin. Oleh karenanya di beberapa kegiatan di iiringi yalal waton.

Menurut Mustofa, partai banteng moncong putih komitmen tidak membicarakan masalah politik di musala dan masjid, tapi bagaimana ideologi PDIP dibawa ke tempat ibadah untuk bersujud dan bersimpuh kepada Allah.

“Kita menghadapi tahun politik, saya selalu mengingatkan kader untuk tidak membawa-bawa persoalan agama dalam politik. Karena itu dua hal yang berbeda jadi jangan dicampur adukan,” imbuhnya. (ari)

Sumber: