Harga Bahan Pokok di Pasar Kanoman Paling Tinggi

Harga Bahan Pokok di Pasar Kanoman Paling Tinggi

\"dppkp

RAKYATCIREBON.CO.ID  - Bidang  Ketersediaan dan  Distribusi Pangan DPPKP Kota Cirebon melakukan inspeksi mendadak  (sidak) untuk memantau ketersediaan dan harga sejumlah bahan makanan pokok di tiga pasar tradisional di Kota Cirebon, Selasa (23/1).

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Sumarni  menegaskan,  stok pangan  di Kota Cirebon tergolong aman. Dari tiga pasar yang dikunjungi,  yakni pasar Pagi,  Kanoman dan Perumnas, tidak ditemui komoditas yang langka di pasaran.

“Semua bahan makanan masih aman,” kata Sumarni usai sidak kepada Rakyat Cirebon, kemarin. Menurut dia, meski sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga, hal itu tidak membuat masyarakat khawatir. 

Gejolak harga yang terjadi dinilai belum pada tahap  yang memberatkan.   Bahkan, pedagang mengaku tidak mengalami  penurunan penjualan.

“Pasokan cukup terutama beras cukup memadai, bahkan lebih. Karena sampai saat ini tidak ada barang yang harganya terlampau tinggi,” jelas dia.

Kenaikan harga terjadi pada beberapa komoditas seperti beras,  daging dan cabai saja. Diakui Sumarni, harga besar mengalami kenaikan. Di sejumlah pasar harganya mencapai Rp13 ribu per kilogram (kg). Sementara daging sapi diharga Rp120 ribuan per kg.

Di masing – masing pasar, fluktuasi harga berbeda – beda. Dari tiga pasar, harga sejumlah bahan pokok yang paling tinggi didapati di pasar Kanoman.

Sementara itu, Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan juga menggelar sidak ke sejumlah pusat perbelanjaan.  Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, Elmi Masruroh menjelaskan sidak dilakukan untuk menguji keamanan pangan yang tersebar di pasar – pasar.

Selain itu, kata dia, ada empat pusat perbelanjaan yang disidak. Yakni, pasar Kanoman, Jagasatru, Yogya Junction, dan Transmart Cipto. Sejumlah buah – buahan dites sampel. Seperti jeruk mandarin, tomat, apel  greny smith, cabai merah, pear yale, pakcoy, dan sawi putih.

Kegiatan sidak, tutur Elmi sudah rutin dilakukan. Tujuannya, agar bahan makanan yang dikonsumsi masyarakat Kota Cirebon bebas dari zat – zat berbahaya.  Sehingga aman dikonsumsi.

“Ini rutin kami lakukan untuk memastikan bahan makanan terutama yang impor ini  bebas dari zat – zat berbahaya,” ucap dia. (wan)

Sumber: