Bawang Dihargai Rendah, Petani Tunda Penjualan

Bawang Dihargai Rendah, Petani Tunda Penjualan

\"petani

RAKYATCIREBON.CO.ID  - Harga bawang di pasar tradisional yang mengalami penurunan, akhirnya ditanggapi para petani dengan cara menunda terlebih dulu untuk dijual.

Pasalnya, ketika bawang baru dipanen langsung dilepas, harganya jauh lebih rendah dibandingkan saat dikeringkan terlebih dulu.

Hal ini seperti yang disampaikan petani di Desa Gebangmekar, Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon, Mamih Casmi dirinya memilih menunda terlebih dulu bawang miliknya sebelum dilepas.

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan harga jual. “Dikeringakan terlebih dulu, untuk pertahankan harga jual,” akunya saat ditemui Rakyat Cirebon, Senin (8/1).

Saat ini, terang dia, harga jual bawang basah masih dikisaran Rp9 ribu sampai Rp9.500 rupiah per kilogramnya.

Sementara, ketika hal itu dilakukan, tentunya pendapatan yang diterima olehnya diakuinya tidak sebanding dengan pengeluaran selama biaya pengurusan bawang.

“Makanya, kita keringkan ini, lumayan, sekarang harga bawang kering dikalangan petani sudah Rp11 ribu rupiah,” akunya.

Sementara, untuk harga bawang di pasar tradisional sendiri, saat ini sudah tembus di angka Rp 15 ribu rupiah per Kg.

Rentang harga yang terjadi di pasaran dengan di kalangan petani diakuinya sangat membebani para petani.

Pasalnya, selain pertimbangan biaya pengurusan dan lainnya, juga sebagai pengganti untuk melunasi hutang ke bank. Karena tidak sedikit dari petani yang sebelum bercocok tanam, melakukan peminjaman terlebih dulu ke bank.

Adapun untuk hasil panen, saat ini hasilnya relatif bagus. Terlebih bagi dirinya yang masih pertama melakukan proses cocok tanam bawang merah.

“Alhamdulillah hasilnya lumayan bagus, inikan sebelum ditanam bawang, tanahnya sudah ditanami jagung dan padi, untuk hasil ini jadi cukup bagus,” akunya.

Kendatipun demikian, tetap ia mengharapkan untuk adanya lonjakan harga jual dari produk petani.

“Untuk harga jualnya, mudah-mudahan sampai diangka Rp12 ribu rupiah saja, sudah sedikit membantu,” papar perempuan yang mengaku harus menghabiskan modal sampai Rp40 juta itu.

Sementara Washadi, mengaku perolehan hasil panen bawang miliknya, bisa sampai kembali modal saja diakuinya sudah untung.

Makanya, ia pun melakukan hal serupa bersama para petani lainnya, yakni melakukan penimbunan terlebih dulu.

“Ya dikeringkan ini pada intinya untuk menyelamatkan harga saja, karena saat ini, untuk kembali modal saja sudah bagus dikalangan petani,” pungkasnya. (zen)

Sumber: