Kadisdik Sentil Pihak SMPN 3 Jatiwangi

Kadisdik Sentil Pihak SMPN 3 Jatiwangi

\"kadisdik

RAKYATCIREBON.CO.ID - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) kabupaten Majalengka Drs H Iman Pramudya Subagja MM berjanji akan membantu pembangunan laboratorium IPA milik SMPN 3 Jatiwangi.

Menurutnya, bantuan tersebut rencananya akan dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018. Anggarannya tersebut termasuk beberapa sekolah lainnya yang akan mendapatkan bantuan serupa kalau sudah disetujui oleh Bupati.

\"Kami sudah anggarkan, tinggal disetujui oleh pa Bupati,\" ujar Iman ketika ditemui Rakyat Majalengka di ruang kerjanya, Jumat (5/1).

Dijelaskan Iman, Disdik merasa kecewa atas pernyataan pihak sekolah SMPN 3 Jatiwangi yang mengatakan mengembalikan dana dari Kementerian Pendidikan. Karena dana tersebut dirasa tidak  cukup untuk membangun gedung baru.

Menurutnya kalau memang ada hal yang harus dibicarakan sebaiknya dibicarakan dengan dinas pendidikan, jangan menyampaikan keluhan tersebut pada publik melalui media massa.

Sementara itu, Kabid Sarana Prasarana dan aset Dinas Pendidikan kabupaten Majalengka Aminudin  SPdI mengatakan, pihak Disdik hanya ingin meluruskan bahwa dana bantuan dari kementerian tersebut bukan dikembalikan namun di-cancel dengan sendirinya.

Sebab, kata dia, nomenklatur dari kementerian dana tersebut peruntukannya adalah untuk rehab bukan untuk pembangunan gedung baru. Waktu itu ada program dari kementerian untuk rehab. Di Majalengka ada 45 Sekolah yang di survei namun yang terealisasi 16 sekolah termasuk di dalamnya SMPN 3 Jatiwangi.

Sesudah disurvei bangunan di SMPN 3 Jatiwangi atapnya roboh. Mungkin karena takut terjadi apa-apa dengan kondisi bangunan seperti itu, kemudian pihak sekolah mengusulkan untuk penghapusan aset dengan merobohkan seluruh bangunan.

\"Ketika dana turun, kondisi bangunan yang seharusnya direhab bagian atapnya saja. Namun kondisi di lapangan seluruh bangunan sudah dirobohkan karena untuk penghapusan aset. Secara otomatis dana tersebut oleh Kementerian di-cancel karena tidak ada bangunan yang akan di rehab,\" ujarnya.

Namun tidak semua dana di-cancel, yang di-cancel hanya untuk rehab laboratorium IPA. Sedangkan untuk rehab ruang kelas di SMPN 3 Jatiwangi tetap terealisasi.

Akan tetapi yang terpenting, kata Aminudin, bahwa Dinas pendidikan sudah mengalokasikan DAK untuk membantu pembangunan ruang lab tersebut. 

Sebelumnya, pihak sekolah SMPN 3 Jatiwangi melalui Wakasek Kesiswaan, Kanto SPd MPd mengeluhkan dengan tidak adanya  ruangan laboratorium IPA.

Dijelaskanya, pada tahun 2015 lalu kondisi ruangan  laboratorium IPA disekolahnya sudah mengalami kerusakan sehingga atas perintah dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, gedung lab yang sudah kurang layak itu dirobohkan dan diratakan dengan tanah dengan rencana akan ada  bantuan rehab untuk lab tersebut.

Kemudian, kata dia, dalam waktu yang tidak lama ada pihak dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan  datang ke sekolah  yang akan memberikan dana sebesar Rp140 juta untuk pembangunan gedung laboratorium. 

Karuan saja dengan anggaran tersebut tidak akan cukup untuk membangun gedung lab. Sehingga Kepsek waktu itu memilih menolak dan mengembalikan dana tersebut, karena khawatir akan bermasalah dikemudian hari.

“Pihak Disdik Majalengka memerintahkan untuk penghapusan gedung lab, sehingga langsung di  bongkar. Ternyata dana pembangunan gedung lab yang akan diberikan dikembalikan ke pusat, karena tidak mungkin cukup, sehingga saat ini sekolah kami tidak memiliki ruangan laboratorium,” ujarnya.

Untuk menyelamatkan peralatan dan perlengkapan laboratorium yang cukup lengkap,  praktek belajar siswa dilakukan dikelas dengan berpindah- pindah. Kanto berharap ada alokasi anggaran dari pemerintah untuk pembangunan gedung lab tersebut.(hsn)

Sumber: