Tarmadi atau Luthfi? Masih Fifty-fifty

Tarmadi atau Luthfi? Masih Fifty-fifty

\"luthfi

RAKYATCIREBON.CO.ID   – Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon H Mohamad Luthfi menaggapi manuver H Tarmadi yang akan “merebut” rekomendasi PKB untuk pilbup Cirebon.

Saat dikonfirmasi Rakcer, Luthfi mengatakan manuver seperti itu di dalam dunia politik sudah menjadi hal biasa. Namun ia enggan menanggapinya dengan arogansi, ia tetap ingin mengedepankan etika berpolitik.

“Dalam politik hal itu kan biasa terjadi, jadi biarkan saja. Kalau jalur yang benar itu seharusnya kan yang bersangkutan datang ke PKB dan mendaftar. Itu yang benar,” kata Luthfi enteng, Jum’at (5/1).

Kaitan siapa nanti yang akan direkomendasikan, Luthfi dan Tarmadi masih 50:50 atau fifty-fifty. Yang jelas keputusannya bisa dilihat pada 7 Januari nanti. “Apakah nanti saya dan dia dipasangkan atau tidak ya liat tanggal 7 Januari nanti,” paparnya.

Meski begitu, Luthfi meyakini keberuntungan akan berpihak pada dirinya. Sebab PKB sangat menghormati mekanisme dan aturan partai.

“Hasil pleno belum berubah, artinya keputusan partai masih mengusung saya sebagai bakal calon bupati,” sambungnya.

Saat disinggung mengenai statusnya beberapa waktu di media sosial apakah sebagai bentuk kekesalannya terhadap manuver HT, Luthfi hanya tersenyum.

“Ini pertanyaanya untuk pribadi apa konsumsi public? Heee,” balas Luthfi melalui pesan singkat.
Sementara itu ketua tim pemenangan H Tarmadi, Hafid Mulyadi memaklumi dinamika yang terjadi saat ini. “Sebetulnya tidak panas tapi ya kami memaklumi dinamika ini,” tuturnya.

Yang terjadi sesungguhnya, kata Hafid, adalah HT diminta oleh para kyai-kyai untuk tetap mencalonkan. Darimana kendaraannya HT sendiri itu belum tahu, hanya saja memang ada beberapa partai yang menawarkan salah satunya DPD NasDem Kabupaten Cirebon.

“Yang benar HT tidak mencari, tapi dibawa oleh kyai salah satunya ke PKB.  Dan Alhamdulillah setahu saya PKB menyambut baik,” jelasnya.

Ia mengaku banyak mendapat informasi bahwa ada yang membahasakan manuver HT sebagai kucing garong dan sebagainya. Yang jelas, HT sendiri prinsipnya mencoba memperbaiki tatanan termasuk etika politik.

“Ada yang meminta untuk membuat KTA partai, ya itu kan sebagai pra syarat untuk maju dari kendaraan. Tapi HT belum berani menentukan sikap sendiri terlalu jauh, sebelum ada win-win solution,” tandasnya.

Lebih lanjut disampaikan, saat ini pihaknya belum memiliki gambaran akan berpasangan dengan siapa. Sebab persoalan itu, ia serahkan sepenuhnya kepada partai.

“Kyai mengusulkan sebetulnya, ada beberana nama yang diusulkan. Tapi pak haji tidak mau sepihak, ia ingin keputusan akhir nanti itu menjadi win-win solution,” tegasnya.

Hafid menambahkan, jika ada yang berfikir HT tidak konsisten itu salah. Sebab perbedaan Tarmadi pada Pilkada lalu dengan sekarang adalah mentalitas.

“Saya tahu betul, kalau Pilkada dulu itu persoalan mentalitas. Saat ini sudah berbeda,” pungkasnya. (ari)

Sumber: