Komisi II akan Cek Gedung Setda Delapan Lantai
![Komisi II akan Cek Gedung Setda Delapan Lantai](https://rakyatcirebon.disway.id/uploads/sites/61/2018/01/gedung-setda.jpg)
RAKYATCIREBON.CO.ID – Komisi II DPRD Kota Cirebon masih menunggu tembusan laporan hasil uji kekuatan beton atau hammer test atas konstruksi gedung setda 8 lantai. Wakil rakyat belum juga mendapatinya, padahal Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) sendiri pernah menjanjikannya.
“Beberapa waktu lalu DPUPR bilang mau melakukan hammer test. Kita minta hasilnya dan mereka akan menyampaikan. Tapi sampai sekarang mana? Belum ada juga,” ungkap Ketua Komisi II DPRD, Ir H Watid Sahriar MBA, Rabu (3/1).
Ia menambahkan, hammer test penting dilakukan, guna mengetahui standar kekuatan konstruksi megaproyek senilai Rp86 miliar itu. DPUPR sendiri pernah meyampaikan, memiliki alat ujinya. “Alatnya sudah punya. Waktu itu bilang mau hammer test,” ujarnya.
Watid tak mempersoalkan mengenai klaim pihak kontraktor, PT Rivomas Pentasurya mengenai progres yang disebut mencapai 90 persen. Namun demikian, pihaknya perlu memastikan dengan menilik time schedule. Maka dari itu, Komisi II berencana akan melakukan pengecekan ke lokasi proyek.
“Sah-sah saja kontraktor bilang sudah 90 persen. Tapi perlu dipastikan, kemudian dilihat time schedule-nya seperti apa. Agar dalam addendum 50 hari, bisa dimaksimalkan untuk penyelesaian,” tuturnya.
Di samping itu, menurut Watid, proses finishing tidak bisa dipandang sebelah mata. Justru, kata dia, proses itu membutuhkan kejelian dan waktu yang cukup. Finishing relatif lebih rumit. “Waktunya cukup lama, karena finishing itu rumit. Jenis pekerjaannya tidak banyak, tapi karena kecil-kecil,” katanya.
Pembangunan gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cirebon setinggi 8 lantai kini masih dalam proses pembangunan. PT Rivomas Pentasurya sebagai kontraktornya, diberi napas tambahan 50 hari addendum sejak 27 Desember 2017 lalu.
“Kami sudah melihat sampai lantai 8. Prosesnya mendekati rampung. Tinggal finishing,” ungkap Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH, usai inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi megaproyek itu, Selasa (2/1).
Ia didampingi Sekda, Drs H Asep Dedi MSi dan jajarannya. Azis mengatakan, pihaknya dalam melaksanakan program pembangunan tidaklah bisa dianggap ringan. Dibutuhkan kerja keras dan keuletan. Terlebih, megaproyek senilai Rp86 miliar itu berjalan dengan diwarnai dinamika, berbagai pro dan kontra.
“Penyelenggara pemerintahan, dalam membangun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh perjuangan. Di dalam perjuangan, pasti ada dinamika,” ujarnya.
Sementara itu, Project Manager PT Rivomas Pentasurya, Tajudin mengklaim, sampai kemarin, pihaknya sudah menyelesaikan pekerjaan dengan progres 90 persen. “Sudah 90 persen. Karena sekarang untuk pekerjaan tambahan, sudah mulai bergerak,” kata Tajudin. (jri)
Sumber: