Pelajar Pulang Cepat Rawan Tawuran

Pelajar Pulang Cepat Rawan Tawuran

CIREBON - Masyarakat di Kecamatan Lemahabang mengkhawatirkan kegiatan anak sekolah ketika pulang lebih cepat. Pasalnya, acap kali digunakan dengan kegiatan yang tidak positif, bahkan seringkali “nyerang” kepada sekolah lain. Kondisi tersebut mengganggu masyarakat.
\"tawuran
Pelajar di kabupaten Cirebon konvoi. Foto: Zezen/Rakyat Cirebon 
Hal itu disampaikan Laila, pedagang di sekitar Pasar Lemahabang, menurutnya, meskipun belum pernah menyaksikan pelajar tawuran, tetapi mendengarnya saja sudah dianggap miris. Karena, terang dia, kewajiban pelajar, tidaklah lain hanya untuk memperkaya keilmuan, bukan membuat keonaran di lingkungannya.

Ia mengakui, tak jarang menyaksikan rombongan pelajar saat pulang lebih awal mengganggu ketertiban di jalan. Padahal, semua itu bukanlah pelajaran yang pastinya diberikan oleh guru disetiap sekolahnya. 

“Ketika berangkat dari rumah, tentu mereka izinnya untuk belajar ke sekolah, tapi ketika melihat seperti ini, (rombongan,red) sambil memainkan kenalpot motor yang dibawanya, membuat tidak nyaman pengguna jalan, belum lagi kalau nyerang, kan sering denger mereka sering tauran,” paparnya ke Rakyat Cirebon, kemarin. 

Ketika diakhir pekan dan setiap perayaan hari nasionaI ia mengharapkan kepada jajaran kepolisian untuk bisa memberikan pengawalan kepada siswa. Karena, menurutnya seringkali di momen-momen tersebut, pelajar pulang sekolah lebih awal. Hal itu diakuinya, perlu dilakukan, untuk bisa meminimalisir terjadinya kejadian yang tidak diharapkan ketika berada di jalanan. 

“Kalau sudah bergerombol, kan saat lewat ke sekolah lain pasti jail, yang rugi bukan hanya sekolah atau pelajar saja, tetapi pengguna jalan lainnya, makanya kami meminta kepada jajaran kepolisian untuk bisa terus memantau dan bila perlu mengawalnya,” harapnya.

Sementara masyarakat Mertapada, Agus menegaskan, perlu adanya evaluasi dari sekolah dan pihak kepolisian terkait sering terjadinya kegiatan tawuran yang dilakukan oleh para pelajar. 

Karena, menurutnya, bisa saja, semua itu dilakukan karena kurangnya aturan yang di berlakukan oleh sekolah bersangkutan, sehingga ketika melakukan tawuran tidak diberikan peringatan yang bisa membuat jera.

Begitupun dengan pihak kepolisian, selain bisa memantau, semestinya diberikan pemahaman yang intens kepada setiap siswa di sekolah, agar mengetahui tentang aturan dan etika ketika berada di jalan raya.

“Karena untuk jalan raya itu kan fasilitas umum, ketika melakukan tindakan yang meresahkan mestinya segera ditindak, apalagi dilakukan oleh siswa, kalau ketahuan segera berikan efek jera, baik itu oleh sekolah maupun oleh pihak kepolisian,” pungkasnmya. (zen) 

Sumber: