Hindari Jalan Rawan Longsor

Hindari Jalan Rawan Longsor

PANYINGKIRAN - ‎Hujan yang terus menerus mengguyur Majalengka membuat beberapa wilayah rawan terjadi bencana longsor maupun luapan sungai yang bisa berpotensi banjir. Warga diminta tetap waspada dan siaga bencana. 
\"warga
Bupati Majalengka Sutrisno meninjau jalan longsor di Wanahayu pada Januari 2017. dok. Rakyat Cirebon
Kapolsek Panyingkiran AKP Rochani melalui Kanit Binmas, Aiptu M Abas terus mengingatkan masyarakat, pemuda dan pemerintah di wilayah hukum Panyingkiran agar selalu waspada dan siaga bencana. Alasannya hujan yang terjadi hampir setiap hari berintensitas tinggi itu, dapat menyebabkan terjadinya longsor dan banjir. 

\"Kami ingatkan warga agar waspada dan siaga, kami lihat ada beberapa desa yang memang rawan bencana. Seperti di desa Bantrangsana contohnya, ada aliran sungai serta geografi dan kontur tanahnya tidak rata, kadang berbukit dan terjal,\" ungkap Abas, Jumat (24/11). 

Mantan Kasubag Humas Polres Majalengka itu meminta kepada masyarakat agar selalu waspada dan siaga. Apabila ada gejala bencana longsor ataupun sudah terjadi longsor agar segera melaporkan ke instansi maupun aparat petugas. Hal itu bertujuan untuk menghindari adanya korban jiwa. 

\"Kalau ada apa-apa, warga harus segera menginformasikan. Bisa ke pihak mana saja, yang penting tujuannya untuk segera ditangani. Pokoknya jangan sampai terjadi ada korban. Masyarakat harus benar-benar waspada,\" ungkapnya. 

Abas menjelaskan, selain itu beberapa desa lainnya seperti Cijurey juga mempunyai kontur tanah berbukit-bukit. Diharapkan agar masyarakat selalu hati-hati. Ia juga meminta pengendara agar tidak melintas ke wilayah rawan longsor. 

\"Kalau hujan sangat deras, dan mau lewat ke ke jalan yang bertebing, lebih baik jangan dulu. Tunggu sampai hujan reda, hal itu demi menghindari kecelakaan akibat jalan licin,\" ungkapnya. 

Sementara itu, warga setempat, Idik (40) mengatakan, akhir-akhir ini dirasakannya memang sering turun hujan. Namun kondisi jalan menuju arah rumahnya, tidak termasuk dalam kondisi rawan bencana. 

“Kalau hujan besar, saya tidak berani keluar. Mengingat medan perjalanannya yang biasa mengangkut mangga harus melewati Cijurey dan Jatipamor yang jalannya bertebing,” imbuhnya. (hrd)  

Sumber: