PKL Terpaksa Bongkar Lapak Sendiri

PKL Terpaksa Bongkar Lapak Sendiri

CIREBON - Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di sepanjang Jalan Pemuda dan beberapa yang ada di Jalan Brigjen Sudarsono Kota Cirebon, terpaksa membongkar sendiri lapak mereka, Jumat (24/11). Mereka tak mau dibongkar paksa oleh satpol PP.
\"satpol
PKL di jalan Pemuda bongkar lapak sendiri. foto: Kim/Rakyat Cirebon
Hal itu juga dilakukan karena para pedagang, tidak mau barang dagangan mereka diangkut paksa oleh petugas.

Dengan demikian, para pedagang menginginkan adanya sebuah solusi untuk melakukan relokasi. Dan petugas, tidak bisa memberikan keterangan dan kepastian soal itu.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cirebon, Andi Armawan mengatakan, dalam hal ini, pihaknya tidak bisa memberi banyak komentar mengenai relokasi tempat untuk para pedagang.

Dikatakan Andi, Jalan Pemuda dan sebagian Jalan Brigjen Sudarsono, difungsikan bukan untuk para PKL berjualan dagangannya. 

\"Soal ini, intinya di Jalan Pemuda dan Brigjen Darsono, sebagiannya bukan untuk para pedagang. Kan jelas yang mereka tempati itu trotoar. Dan trotoar kan tidak boleh digunakan untuk berjualan,\" kata Andi.

Menanggapi hal itu, salah seorang pedagang di Jalan Pemuda, Nadi (54), mengaku terpaksa membongkar lapak dagangannya sendiri karena tidak ingin perabotannya di bawa oleh petugas saat operasi. 

\"Ini terpaksa kami lakukan. Yah harus bagaimana lagi, masa saya pasrah gitu aja sama petugas. Nanti saya nyari lagi perabotannya di mana. Bingung saya,\" kata Nadi.

Diakui Surnadi, sebenarnya, petugas juga sudah memberi surat peringatan ketiga kepada para PKL. \"Tapi kan belum memberikan solusi atau relokasi. Kalau misalnya kami para pedang, tempatnya dipindah pada lokasi tertentu,\" kata dia.

Sementara menurut pedagang lain, Sugiyono (51), mengatakan bahwa, soal surat peringatan, petugas hanya sebatas melakukan sosialisasi. 

\"Peringatan belum ada. Karena cuma sosialisasi saja kalau jualan di sini tidak boleh. Kan tempat relokasi hanya mereka yang tau, kita-kita yang di bawah kan nggak tau. Itu juga kalau ada relokasi,\" kata dia.

Dirinya yang menjual ban bekas di Jalan Brigjen Darsono, sebenarnya tidak menginginkan agar bangunan tempat berjualnya dibongkar paksa oleh petugas. \"Karena kita takut dirampas dan tidak bisa kembali. Kalau sama petugas kan keras bongkarnya. Yang penting bersih aja udah,\" kata dia. (kim)

Sumber: