Musim Penghujan Harga Sayuran Merangkak Naik

Musim Penghujan Harga Sayuran Merangkak Naik

KUNINGAN – Curah hujan tinggi di Kabupaten Kuningan berdampak pada kegagalan sektor pertanian serta menyebabkan harga dipasaran menjadi tidak stabil. Salah satu bahan pokok yang mengalami kenaikan berarti adalah cabai merah.
\"musim
Pedagang sayuran di pasar Kuningan. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon
Bahkan kenaikan harganya tidak tanggung-tanggung hingga 75 persen dari harga pasaran Rp. 20.000 menjadi Rp 35.000 per kilogramnya. Hal tersebut, dikeluhkan beberapa pedagang cabai di pasar tradisonal Kabupaten Kuningan.

Salah satu pedagang cabai merah yang berada di pasar Ciawigebang Mak Sari (52) ketika dikonfirmasi, Kamis (23/11) membenarkan kenaikan harga tersebut. 

Dikatanya, kenaikan harga sudah terjadi sejak lima hari yang lalu serta dengan kondisi yang tidak stabil banyak pembeli enggan melirik cabai merah.

“Harganya sekarang naik jadi Rp35.000 per kilonya. Jadi pembeli juga jarang yang beli, ya mau gimana lagi memang dari sananya juga naik,” paparnya.

Dikatannya, memang harga cabai dari bandar sendiri mengalami kenaikan. Hal itu, diakibatkan dari guyuran hujan yang tidak kunjung henti di Kabupaten Kuningan. Banyak petani cabai mengalami gagal panen sehingga stok sayuran khususnya cabai merah menjadi terbatas.

“Musim penghujan salah satu alasan harga cabai merangkak naik, hal itu diperparah dengan banyaknya kegagalan panen dari para petaninya. Saya juga tidak tahu kapan harga akan stabil kembali, ya kalau kita sih inginnya stabil,” ujar Jumar (54) salah satu penyuplai cabai di sekitaran Ciawigebang.

Dari pantauan lapangan, kenaikan harga bukan hanya di cabai merah. Pada komoditi sayuran lain seperti bawang merah dan putih pun mengalami kenaikan meskipun tidak berdampak lebih.
“Bawang yang awalnya Rp. 20.000 menjadi Rp22.000, wortel juga mengalami kenaikan dari Rp. 7.000 menjadi Rp.10.000,” ujar Lim salah satu pedagang sayuran. (gio)

Sumber: