Sekda: Trotoar Jangan Dipakai PKL!

Sekda: Trotoar Jangan Dipakai PKL!

KEJAKSAN – Pemerintah Kota Cirebon masih terus mencari solusi untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ditertibkan di Jalan Pemuda. Pasalnya, di kawasan itu, tidak ada lahan yang memungkinkan untuk digunakan pemkot sebagai kantung PKL.
\"pemkot
Trotoar di jalan Cipto Kota Cirebon. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon
Tahun ini, pemkot sendiri membangun tiga kantung, berupa shelter PKL, yakni di kawasan Bima, Jalan Cipto dekat Bank Bukopin dan Jalan Siliwangi dekat Pasar Kramat. Sementara untuk kawasan Jalan Pemuda, pemkot belum menemukan solusinya.

“Kita juga inginnya bisa merelokasi PKL. Tapi bagaimana? Di Jalan Pemuda itu lahannya dimana yang bisa dipakai untuk kantung PKL? Memang kendalanya selama ini di lahan,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs H Asep Dedi MSi, ditemui di sela-sela rapat anggaran di gedung DPRD, Rabu (22/11).

Diakuinya, Pemkot Cirebon melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menangah (DPKUKM) telah berusaha maksimal untuk melakukan penataan PKL secara bergiliran. Setelah tahun lalu meresmikan shelter PKL di Alun-alun Kejaksan, di tahun ini ditargetkan bisa membangun tiga titik shelter di kawasan berbeda.

“Kita sudah maksimal, membuat shelter untuk PKL. Misalnya di Jalan Cipto sudah, bima sedang berlangsung pembangunannya, di Jalan Siliwangi Kramat sedang dibangun juga,” jelasnya.

Menurutnya, kalau saja di kawasan Jalan Pemuda ada lahan yang memungkinkan untuk dijadikan kantung PKL, pemkot pasti akan membangun shelter. “Kalau ada tempatnya, pasti bisa kita bangun. Karena anggaran kita ada untuk itu,” ujarnya.

Untuk saat ini, Asep Dedi berharap, Unswagati Cirebon juga turut menyajikan solusi, dengan memberikan space untuk PKL bisa berjualan di lingkungan kampus. “Solusi yang baik untuk saat ini, Unswagati juga harus bisa memberi ruang bagi PKL. Apalagi mahasiswanya banyak,” kata dia.

Ia menegaskan, trotoar yang tersedia di sisi jalan jangan digunakan untuk tempat berjualan PKL. Satpol PP secara bergiliran akan melakukan penertiban. Diharapkan, para PKL juga memiliki kesadaran, bahwa trotoar diperuntukan bagi pejalan kaki. “Trotoar jagan dipakai untuk PKL,” tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Rakyat Cirebon di kawasan Jalan Pemuda, beberapa pedagang kembali beraktivitas seperti biasanya, kemarin. Mereka tetap berjualan, seolah sebelumnya tidak ada penertiban oleh Satpol PP Kota Cirebon. “Kita tetap berjualan, tapi tidak menutup trotoar,” kata seorang pedagang di sana.

Seperti diketahui, Satpol PP Kota Cirebon melakukan penertiban terhadap PKL di Jalan Pemuda pada Selasa (21/11). Tapi sayangnya, penertiban itu seperti kucing-kucingan antara pedagang dan Satpol PP. Beberapa jam setelah petugas pergi, para pedagang kembali berdagang seperti biasanya.

“Kami melakukan giat penertiban hari ini (Selasa, red) di Jalan Pemuda,” ungkap Kepala Seksi Pengendalian Operasional pada Satpol PP Kota Cirebon, Herbinawan, ditemui di sela-sela penertiban. 

Dikatakannya, ketika pihaknya datang ke kawasan Jalan Pemuda, sejumlah lapak diketahui telah dibongkar sendiri oleh pemiliknya. Hanya ditemukan beberapa pedagang yang perlu ditertibkan.

“Kami lakukan penertiban selama empat hari, sampai hari Jumat. Kami akan lakukan patroli rutin selama empat hari itu. Kalau ada yang berjualan lagi dengan menghabiskan trotoar, akan kami halau,” katanya. (jri)

Sumber: