Miris, 129 BUMDes Tidak Aktif
Sabtu 18-11-2017,06:00 WIB
MAJALENGKA - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Majalengka mengungkapkan 120 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Majalengka tidak aktif.
|
Bupati Majalengka Sutrisno tinjau produk BUMDes. dok. Rakyat Cirebon |
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Desa, Elon Sukalam mengatakan, dari semua desa yang telah membentuk BUMDes, belum semuanya aktif seratus persen.
Bahkan, ada yang hanya tercatat namanya saja. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar pemerintah desa segera menyelesaikan administrasi tersebut.
\"120 BUMDes yang ada di Majalengka belum aktif, mereka belum lengkap soal administrasinya. Sementara 200 BUMDes aktif, meski ada beberapa BUMDes belum maksimal beroperasi,\" ungkap Elon, Jumat (17/11).
‎Namun, ia belum bisa membuka ke publik nama-nama BUMDes yang tidak atau belum aktif. Pihaknya berjanji akan segera membenahi dan terus mendukung keberadaan BUMDes sebagaimana fungsinya.
Pasalnya, sesuai ketentuan UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa tujuan BUMDes bisa untuk meningkatkan ekonomi desa, pengoptimalan aset desa, kesejahteraan, pengelolaan rencana kerja, menciptakan peluang dan jaringan pasar, serta lain sebagainya yang positif.
\"Keberadaan BUMDes akan mampu menghidupkan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Karena hasil pangan, tani, UMKM oleh masyarakat bisa bergulir di wilayahnya masing-masing,\" ungkapnya.
Sementara itu, ketika ditanyakan terkait kepala desa yang menjadi pengelola BUMDes, Elon menegaskan, seorang Kades tidak boleh merangkap menjadi pengelola BUMDes.
Hal itu telah diatur dalam UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa. Sementara mekanisme pemilihan pengelolaan harus berdasarkan musyawarah bersama masyarakat.
\"Kades tidak boleh menjabat sebagai pengelola BUMDes, serta harus berdasarkan musyawarah yang melibatkan masyarakat,\" ungkapnya.
Bupati Majalengka, Dr H Sutrisno SE MSi berharap, setiap desa memanfaatkan dan memfungsikan BUMDes. Pasalnya, ekonomi masyarakat desa berada di tangan masyarakat desanya masing-masing.
\"Kemajuan utama suatu wilayah itu harus dimulai dari desa. BUMDes harus betul-betul dimaksimalkan,\" imbuhnya. (hrd)
Sumber: