Warga Diminta Tak Pinjam Modal ke Bank

Warga Diminta Tak Pinjam Modal ke Bank

‎KASOKANDEL - Pelatihan kepemimpinan para pemuda di aula Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka diarahkan agar pemuda yang masuk di struktur Karang Taruna bisa berwiraswasta. 
\"pemuda
Pemuda Karang Taruna Majalengka dilatih wiraswasta. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Bahkan, salah satu narasumber pada pelatihan tersebut, Dikdik Rusdiana mengajak para pemuda berwiraswasta tanpa perlu meminjam ke bank. Ia menilai meminjam uang ke bank hukumnya riba. 

Tentu saja mayoritas peserta workshop di kecamatan tersebut kaget. Karena sebagian besar baru mendengar langsung pernyataan tersebut dari pelaku usaha salah satu kafe itu. Tetapi mereka juga enjoy, karena narasumber sudah dikenal cukup malang melintang di dunia usaha. 

Didik yang juga pendamping UMKM itu mengajak para pemuda untuk menciptakan usaha-usaha baru. Usaha tersebut bisa disesuaikan dengan minat dan kemampuan yang dimlikinya. Sehingga membuat para pemuda terasah kemandirianya. Mental tidak menjadi pegawai harus mulai dimunculkan sejak saat ini. 

\"Majalengka sebentar lagi berubah. Kehadiran jalan tol Cipali saja sudah cukup membawa perubahan signifikan. Apalagi tahun-tahun depan ketika BIJB sudah benar-benar beroperasi, kalangan muda harus siap. Salah satu cara untuk tidak menjadi penonton, ya berkreasi ‎dalam bidang usaha,\" ungkap Dikdik, Selasa (7/11). 

Dikdik yang juga mengelola sebuah kafe itu, menegaskan, untuk memulai usaha tidak perlu meminjam uang yang besar kepada pihak-pihak tertentu. Soal permodalan itu bisa diakali dengan musyawarah sesama keluarga, terkumpul berapa lalu jalani usaha sesuai budget yang ada. 

“Saya tidak meminjam uang puluhan atau ratusan juta rupiah ke pihak bank. Selain hukumnya riba, prosesnya juga sangat sulit. Apalagi, setiap keuntungan harus disetorkan ke bank. Itu bukan cara yang sehat untuk memulai usaha atau bisnis. Ikuti cara saya, seperti mentor saya yang sudah lebih dulu. Sukses kok, dan beliau juga tidak minjam uang ke bank untuk usaha,\" tegasnya. 

Dikdik juga menjawab pertanyaan dari peserta worksop, terkait pengalamannya memulai usaha yang tanpa modal banyak. Diantaranya, dengan bekerja terlebih dahulu, dengan maksud untuk mengetahui dan menggeluti seluk beluk secara mendetail tentang apa yang akan dilakukan ketika usaha. 

\"Dulu saya bekerja apa saja. Kuli, dagang potong ayam, semua saya lakoni, saya jalani. Keuntungannya saya kumpulkan, sisihkan untuk membangun usaha. Jadi, tidak meminjam uang ke bank. Apalagi ayah saya juga menasehatkan demikian. Sekarang saya pengusaha kafe,\" tandasnya. 

Sementara itu, Camat Kasokandel, Roni SIP mengatakan, pihaknya sengaja mengagendakan workshop kepemudaan dengan mengambil narasumber pengusaha atau wiraswastawan. Tujuanya, agar para pemuda juga mengikuti jejak narasumber. 

\"Para pemuda masa kini harus siap dengan kondisi dan situasi masa depan. Caranya itu tadi harus dibangun mental usaha. Kalau saat ini menjadi pegawai tidak menjadi soal, tapi nanti harus menciptakan lapangan kerja,\" imbuhnya. (hrd)

Sumber: