BI Akui Minat Belanja di Mall Turun

BI Akui Minat Belanja di Mall Turun

CIREBON  -  Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Jawa Barat, Wiwiek Sisto Widayat mengakui gempuran pasar online (daring, red) sebagai pemicu menurunnya minat belanja  masyarakat pada ritel dan supermarket.
\"bi
Wiwiek Sisto Widayat. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon 
Wiwiek mengatakan, pasar online saat ini banyak digemari karena menawarkan kemudahan berbelanja hanya dengan smartphone. Hal ini membuat masyarakat beralih gaya belanja dari langsung ke belanja online.

“Ini  memang satu fenomena yang terjadi karena terjadinya peralihan dari  pembelian yang harus masuk ke situ (ritel, red), jadi ke online. Inikan perubahan pola hidup yang dilakukan para kaum muda,” ungkap Wiwiek kepada Rakyat Cirebon, usai mengisi sebuah acara di Kota Cirebon, Selasa (31/10).

Selain itu, kata Wiwiek, dari penelitian yang dilakukan BI, juga terjadi perubahan perilaku konsumen. Wiwiek menyebut, saat ini banyak orang datang ke  pusat perbelanjaan tidak hanya untuk berbelanja saja. Melainkan juga mencari hiburan.

Oleh karena itu, Wiwiek menyarankan pengusaha ritel dan supermarket melakukan inovasi yakni menambahkan fasilitas hiburan agar masyarakat  kembali tertarik datang ke toko – toko ritel. Hal inilah  yang tidak diterapkan ritel sehingga ditinggal konsumen.

“Yang kedua, berdasarkan penelitian kami, saat ini eksekutif muda lebih mementingkan pariwisata dibandingkan membeli sesuatu  di supermarket,” katanya.

Fakta tersebut,  lanjut Wiwiek didukung dengan angka kebutuhan pariwisata bagi masyarakat Indonesia yang terus meningkat. Hal inilah yang kemudian dijadikan patokan bahwa ritel – ritel modern harus berpikir ulang untuk menciptakan kenyamanan dan hiburan bagi konsumen. 

“Jumlah wisatawan di Indonesia  itu naiknya tinggi sekali.  Kalau ada pameran  - pameran mengenai wisata itu penuh. Tarif ongkos pariwisata itu naiknya luar biasa. Ini indikasi masyarakat sekarang lebih menyukai wisata,” ujar dia.

Meski demikian, kata dia, gempuran pasar online bagi ritel – ritel di Jawa Barat belum separah di Jakarta. Di beberapa mall, ritel Matahari masih tetap membubukan penjualan sesuai target.

“Belum ada laporan yang kami terima,  kecuali yang bagian dari Seven Eleven, di Jawa Barat kan  sudah tidak ada, sudah tutup semua. Yang ada di Jawa Barat itu Lotus, sudah tutup semua secara nasional. Kalau Matahari kan baru yang ada di Jakarta, di Bandung belum,” tutup Wiwiek. (wan)

Sumber: