Sebagian Besar Petahana Tumbang di Pilwu
Senin 30-10-2017,12:00 WIB
SUMBER - Pemilihan kuwu serentak telah selesai pada Minggu (29/10). Namun, sebagian besar incumbent kalah dari penantangnya menjadi sorotan.
|
Perhitungan suara di Desa Cikulak. Foto: Zezen/Rakyat Cirebon |
Hal itu patut menjadi pertanyaan, sejauh mana kinerjanya saat menjabat. Pasalnya, salah satu indikator kemenangan yang kerap digembar-gemborkan saat pelaksanaan kampanye terkait program kerja yang telah berhasil diciptakannya.
Hanya saja, fakta yang terjadi usai pemilihan berlangsung, tidak sedikit yang lebih memilih calon baru yang lebih segar. Seperti yang terjadi Desa/Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, dari lima calon yang maju, salah satunya adalah incumbent.
Ternyata, perolehan suara tidak lagi berpihak, sehingga yang menonjol sosok baru. Begitupun dengan incumbent desa di kecamatan lainnya.
Menanggapi hal tersebut, aktivis Cirebon Timur, Adang Juhandi menilai bahwa kinerja dan moralitas seorang kuwu jadi magnet tersendiri.selama menjabat 6 tahun Sebelumnya, hal ini menjadi salah satu faktor dari keengganan masyarakat memilih kembali kepada petahana.
“Kinerja dan moralitas kuwu yang dipandang buruk. Ini bukti bahwa masyarakat semakin cerdas dalam menentukan figur kuwu yang dilangsungkan melalui proses demokrasi tingkat desa,” tuturnya.
Untuk itu kepada para kuwu terpilih harus banyak melihat persoalan ini dan jangan di ikuti jejak buram para pendahulunya.
“Pengadilan rakyat lebih menyakitkan dan jadi bahan intropeksi diri bahwa rakyat lebih cerdas dalam memilih,” tegasnya.
Informasi yang berhasil wartawan koran ini himpun, di Cirebon Timur yang melaksanakan Pilwu serentak mulai dari Kecamatan Mundu terdapat dua (2) Desa, yakni Desa Suci dan Desa Setu Patok. Kemudian Kecamatan Astanajapura tiga (3) desa, Desa Astanajapura, Desa Mertapada Wetan dan Desa Jepura Kidul. Kecamatan Lemahabang dua (2) Desa, Desa lemahabang dan Desa Wangkelang.
Kecamatan Susukanlebak 4 (empat) Desa yakni Desa Kaligawe, Desa Kaligawe Wetan, Desa Wilulang dan Desa Curug. Kecamatan Waled delapan (8) Desa, yakni Desa Waled Kota, Desa Cisaat.
Desa Cikulak Kidul, Desa Ambit, Desa Cibogo, Desa Gunung Sari, Desa Karang Sari, Desa Karang Sari dan Desa Cikulak. Sementara Kecamatan Ciledug satu (1) Desa,yakni Desa Jatiseeng, Kecamatan Pabuaran satu (1) desa, yakni Desa Pabuaran Lor.
“Rata-rata incumbent tumbang, yang masih bertahan salah satunya di Desa Kaligawe Wetan, yakni Bapak Asikin, sementara tetangga desanya petahana tumbang, begitupun di Desa lemahabang, petahana tumbang, yang muncul nama baru, yakni ibu Rini, di Astanajapura, dan Mertapada Wetan pun demikian, petahana pada tumbang,” terang Adang.
Pantauan Rakyat Cirebon tingkat partisipasi dan kehadiran warga dibeberapa desa cukup tinggi. Hal tersebut jelas menunjukkan adanya peningkatan kesadaran politik ditingkat desa. Bahkan, sampai ada yang jatuh pingsan ketika menunggu antrian.
“Secara keseluruhan, pilwu kali ini, mendapatkan sambutan positif dari masyarakat, terlihat dari antusias warga yang terus berdatangan,” ucap Benni Asisten I Pemerintah Kabupaten Cirebon ketika melakukan kunjungan ke Desa Pabuaran Lor. (zen)
Sumber: