Lahan Pertanian Diserang Hama, Produksi Padi Menyusut Drastis

Lahan Pertanian Diserang Hama, Produksi Padi Menyusut Drastis

MAJALENGKA – Panen para petani di Kelurahan Cicenang kecamatan Cigasong menyusut. Kondisi tersebut akibat cuaca  yang tidak menentu sehingga membuat tanaman padi kerap terserang hama.
\"petani
Petani Majalengka panen padi. dok. Rakyat Cirebon
Salah seorang petani, Fatan mengaku hampir seluruh areal pertanian miliknya terserang hama. Kondisi tersebut sejak usia tanaman baru beberapa minggu. Akibatnya pertumbuhan padi tidak maksimal bahkan sampai kondisi sebagian padi mati karena membusuk.

“Dari luas lahan yang ditanami padi sekitar 500 bata ini biasanya bisa mendapatkan 2,5 ton. Tapi sekarang hanya kurang dari separuhnya karena serangan hama dan kekeringan,” jelasnya, kemarin.
Menurutnya, hampir seluruh areal sawah di wilayahnya diserang hama ketika usia tanaman  masih sekitar satu bulanan. Hama yang menyerang adalah hama merah. 

Adapun ciri jika terserang hama tersebut yaitu kondisi daun padi tiba-tiba menguning kemudian sampai membusuk. Meski ada yang tumbuh, akan tetapi pertumbuhan tidak maksimal. Tinggi tanaman yang biasanya mencapai sekitar 50 sentimeter hanya 40 sentimeter saja.

“Bulir padi kondisinya kecil. Malah banyak tangkai padi yang putih. Sekarang banyak petani yang mengalami gagal panen. Apalagi tetangga sawah saya yang sama sekali tidak panen karena diserang hama dan terkena kekeringan,” tuturnya.

Dirinya yang mengolah sawah milik petani lain hanya bisa memanen sekitar 1 kuintal saja. Pasalnya kondisi bulir padi kecil serta banyak bulir yang hampa. Dari satu rumpun ada yang seutuhnya hampa. Belum lagi ada rumpun yang tidak bisa dipanen karena masih hijau.

Petani lainnya Masdin yang sedang memanen sawahnya mengaku tanaman padi mereka juga terkena serangan hama. Pertumbuhan padi tidak merata. Akibatnya kini ada yang kondisinya sudah menguning dan dipanen. 

Namun, kata dia, masih ada juga yang kondisi bulirnya belum berisi akibat pertumbuhan padi dari tunas baru setelah tanaman diserang hama. Awalnya tanaman ada yang sempat gundul. Setelah itu baru tumbuh lagi tunas baru.

“Sekarang tanaman lain sudah saatnya dipanen tetapi sebagian lagi masih hijau. Tanaman seperti ini tidak mungkin bisa dipanen karena musim tanam rendeng akan segera tiba.Sehingga padi yang lambat pertumbuhannya terpaksa harus dimusnahkan,” imbuhnya.

Mereka terpaksa kondisi tanaman digunakan untuk pakan ternak yang kebetulan banyak peternak yang butuh jerami untuk pakan sapi dan kerbau. Pihaknya mengeluhkan kondisi kegagalanpanen tersebut.

“Beruntungnya harga gabah saat ini Rp600 ribu per kuintalnya. Meski masih rugi karena biaya produksi cukup tinggi,” tandasnya.(hsn)

Sumber: