Waspada, Pengobatan Gratis Palsu Berkeliaran

Waspada, Pengobatan Gratis Palsu Berkeliaran

MAJALENGKA – Forum Majalengka Sehat (Format) mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati jika ada oknum yang berpura-pura menawarkan pengobatan gratis dan pemeriksaan kesehatan. 
\"warga
Armada yang digunakan oknum yang mengaku petugas kesehatan di Majalengka. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon
Ketua Format, Uju Juhara SPd mengigatkan kepada seluruh masyarakat Majalengka agar mewaspadai adanya kegiatan pengobatan secara massal dengan mengundang banyak warga, baik itu di tempat terbuka (lapangan, red) maupun balai desa setempat.

Dijelaskan Uju, biasanya mereka awalnya menawarkan cek kesehatan secara gratis namun berujung setiap warga diwajibkan membeli obat. Modus pengobatan ini sering terjadi di sejumlah daerah lain tidak hanya di Majalengka. Petugas medis maupun tabib mengklaim bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. 

“Jika datangnya tim dari pemerintahan (Dinkes) tentu ada koordinasi terlebih dahulu dengan Pemdes. Baik itu kegiatan penyuluhan atau upaya preventif lainnya dalam menekan sebuah kasus yang tengah terjadi di setiap daerah,” ujar Uju, Rabu (11/10).

Pihaknya mengimbau, kepada seluruh masyarakat kota angin agar lebih waspada dan berhati-hati atau jangan terlalu mempercayainya. Bisa saja kegiatan itu merupakan modus penjualan obat hingga bermacam-macam produk kesehatan lainnya. 

Sementara itu, dalam beberapa pekan terakhir ini masyarakat di wilayah Sumberjaya dihebohkan dengan sering adanya kegiatan pengobatan massal yang mengundang warga dibalai desa maupun tempat terbuka. 

Seperti halnya di desa Bongas Wetan Kecamatan Sumberjaya. Sejumlah masyarakat mengaku kebingungan dengan adanya pengobatan massal tersebut.

Kepala Desa Bongas Wetan, Mamat Saripudin melalui sekdes Sutisna mengaku, beberapa hari lalu ada tim medis lengkap dengan mobil ambulans datang ke balai desa dan menggelar pengobatan, cek kesehatan dan lainnya. 

Namun warga kebingungan karena ujung-ujungnya setiap warga dimintai administrasi sebesar Rp50 ribu per orang.

“Yang pasti kedatangan mereka itu bukan dari instansi pemerintahan terkait yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) Majalengka. Mereka datang dengan membawa armada Ambulans beserta beberapa orang,” terangnya.

Pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait keberadaan pengobatan keliling secara massal tersebut. Jika tidak dilayani dikhawatirkan itu merupakan tim kesehatan dalam kegiatan penyuluhan dan lainnya. 

“Namun, pemdes baru melangkah ketika kegiatan tersebut ujung-ujungnya meminta finansial kepada setiap warga,” imbuhnya.(hsn)

Sumber: