Tiga Warga Terpaksa Dilarikan ke Posko Bencana

Tiga Warga Terpaksa Dilarikan ke Posko Bencana

MAJALENGKA - Bencana kembali melanda kabupaten Majalengka. Kondisi terparah ada di kecamatan Kadipaten. Sedikitnya 3 warga terpaksa dilarikan ke Posko Bencana yang sudah didirikan di Lapangan.
\"simulasi
Simulasi kebakaran di RSUD Cideres Majalengka. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon
Korban pertama seorang pria berusia 65 tahun yang kondisinya cukup kritis, korban kedua wanita berusia 16 tahun mengalami patah kaki, karena tertimpa lemari saat berusaha menyelamatkan diri dari puing-puing yang berjatuhan akibat kebakaran.

Selanjutnya, petugas yang merupakan gabungan dari beberapa instansi melakukan penanganan medis sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. 

Dan karena kondisinya cukup parah, satu orang korban terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan mobil ambulance, yang memang sudah disiagakan di lokasi.

Demikianlah sekilas rangkaian simulasi penanganan bencana kebakaran dalam kegiatan penanggulangan bencana yang diberikan oleh petugas pemadam kebakaran dan Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) kepada pegawai RSUD Cideres.  

Direktur RSUD Cideres, dr H Asep Suandi MEpid mengatakan, pihaknya sengaja melakukan pelatihan penanganan bencana kepada staff-nya dengan tujuan untuk mengantisipasi jika bencana itu terjadi. Pelatihan tersebut menurutnya, guna mengetahui cara mengatasi bencana secara spontan.

Secara berkala direktur rumah sakit akan terus memberikan pelatihan  penanggulangan kepada staffnya, karena pihaknya menganggap penting sebagai antisipasi awal penanganan bencana jika bencana itu terjadi secara tidak terduga.

Lebih lanjut Asep menambahkan, bencana bukan hanya kebakaran tapi bisa apa saja. Mulai dari banjir, konflik antar warga, hingga serangan teroris seperti yang sudah terjadi di negara luar, baru-baru ini. 

Pegawai rumah sakit diajarkan oleh petugas tata cara penggunaan alat pemadam api sekaligus cara memadamkan api yang benar. Tidak hanya itu, mereka juga berlatih mengevakuasi pasien rawat inap yang berada diruangan saat terjadi bencana.

Simulasi yang dilakukan ini juga menurutnya sudah mencakup kondisi-kondisi tersebut. Dengan kondisi geografis yang sangat dekat dengan negara-negara tetangga, hal-hal seperti ini menurutnya perlu diantisipasi sejak dini. 

\"Kita tidak berharap bencana itu ada. Tapi seandainya ada, kita sudah sangat siap. Bencana itu bisa apa saja. Asap, konflik, atau bahkan serangan teroris. Semua harus diantisipasi,\" ujarnya.(hsn)

Sumber: