Warga Diminta Bijak Pilah Informasi dari Media Sosial

Warga Diminta Bijak Pilah Informasi dari Media Sosial

MAJALENGKA  - Para kepala desa di wilayah dapil lima Kabupaten Majalengka diberi wawasan dan pengetahuan jurnalisme warga. Mereka mengeluhkan tentang santernya informasi di media sosial, namun ternyata banyak bohongnya. 
\"diskominfo
Diskominfo gelar pelatihan jurnalisme warga. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Oleh karenanya warga diminta supaya tetap bijaksana menyikapi cepatnya akses informasi. Menanggapi hal tersebut, Kabid Pengembangan dan Pengendalian Komunikasi Diskominfo Kabupaten Majalengka, Dadang Setiawan mengatakan, berita bohong atau hoax ini memang perlu disikapi secara bijaksana. Asal share dan berbagi informasi justru malah akan membuat senang si penyebar berita bohong.

\"Berita hoax atau bohong yang terus di-share akan sangat berbahaya. Hal itu dapat membuat gaduh, karena informasinya yang belum tentu benar. Oleh karena itu masyarakat, pamong desa, kepala desa agar lebih bijak menyikapinya,\" ungkapnya.

Dadang menjelaskan, oleh karenanya para kepala desa harus betul-betul menjadi lebih bijaksana dan bisa menjelaskan kepada masyarakat yang diayominya. Tidak perlu sering menshare informasi yang belum jelas kebenarannya.

\"Kita memang membutuhkan informasi, karena tanpa informasi manusia tidak akan berkembang. Tetapi, dengan cepatnya informasi ini, justru ada banyak berita bohong yang sengaja disebarkan untuk kepentingan tertentu,” ungkapnya. 

Oleh karenanya, kata dia, harus tetap dikonfirmasi kebenarannya. Misalnya, info kesehatan, jangan asal share begitu saja, bisa tanya tanya dulu ke ibu bidan atau kenalan dokter untuk memverifikasi kebenaran informasi tentang kesehatan tersebut. 

Begitupun dengan berita lainnya, dikonfirmasi kepada orang-orang yang kompeten di bidangnya,\" ungkapnya.

Sementara itu salah seorang kepala desa di wilayah Sumberjaya, pihaknya justru masih jarang menggunakan ponsel cerdas karena masih gaptek. 

Satu sisi pihaknya bersyukur, karena tidak terlalu sering melahap berita hoax yang serig di-share di group WA atau FB. Namun di sisi lain ia sering dicibir karena gaptek.

\"Tapi dengan adanya workshop tadi, saya jadi memandang aneh zaman kita saat ini. Aneh karena informasi begitu mudah didapatkan, namun ternyata sangat rawan bohong. Sementara zaman dulu, untuk tahu sebuah informasi kita harus menempuhnya dengan perjalanan yang jauh dan melelahkan, tapi tidak hoax,\" imbuhnya, sambil meminta agar namanya tidak disebutkan. (hrd)

Sumber: