Menegangkan, Polisi dan Warga Berjibaku Kejar Bus AKAP? Curian
Rabu 20-09-2017,02:00 WIB
INDRAMAYU - Peristiwa dramatis terjadi di sepanjang jalan yang dilalui pelaku pencurian sebuah bus antar kota antar provinsi (AKAP) pada Senin (18/9) malam.
|
Bus curian terhenti setelah menabrak pagar beton. Foto: Tardi/Rakyat Cirebon |
Aksi saling kejar polisi bersama warga terhadap pelaku yang membawa kabur kendaraan besar secara ugal-ugalan itu mulai dari jalan raya Balongan hingga Jatibarang, dan sempat melintasi jalan raya di depan Mapolres Indramayu.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Rakcer, drama yang berakhir di Jalan Ampera, Desa Bulak Lor, Kecamatan Jatibarang itu menimbulkan ketegangan bagi polisi dan warga.
Pasalnya, bus bertuliskan PO Warga Baru dengan logo \'LIBERTY\' berplat nomor T 7986 DD dibawa kabur orang tidak dikenal saat terparkir di tepi jalan raya Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya satu sebuah odong-odong yang tertabrak terpental dan mengalami kerusakan.
Pengemudinya yang semula beristirahat sontak terkejut dan berusaha meneriakinya. Bersama sejumlah warga, upaya pengejaran dilakukan meski laju bus cukup kencang.
Aksi saling kejar itu berlangsung ke arah jalan raya Singaraja dan berlanjut ke simpang Bundaran Kijang. Tak berhenti sampai di situ, ruas jalan Gatot Subroto yang terdapat markas kepolisian menjadi jalur saling kejar.
Hingga di Simpang 5 atau Bundaran Mangga, ternyata laju bus mengarah ke arah kiri, jalan raya Desa Pekandangan yang menuju Jatibarang. Disepanjang ruas jalan itu, laju bus semakin bertambah kecepatannya.
Dan saat memasuki jalan raya Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, arah bus mengarah ke kiri memuju jalan Ampera yang menjadi akses Desa Bulak dan Bulak Lor.
Personel kepolisian dengan menggunakan kendaraan roda 4 dan 2 bersama warga menyemut untuk dapat menghentikan laju bus tersebut.
Namun lampu rotator dan suara sirine polisi tetap tidak dapat menghentikan aksi pelaku yang masih misterius. Dan saat hendak mendekati ujung jalan Ampera di Desa Bulak Lor, laju bus mendadak terhenti karena salah satu rodanya terperosok ke saluran drainase.
Warga yang jumlahnya bertambah banyak tersebut saat melihat bus terhenti kontan memburu pelakunya. Dan tanpa komando, amuk massa dan tindakan pengrusakan kendaraan terjadi di tengah penerangan yang minim.
Beruntungnya, personel kepolisian yang jumlahnya tidak kalah banyak berhasil mengamankan pelaku dan bergegas mengevakuasi ke mapolres.
\"Diduga bus tersebut dicuri saat diparkir di daerah Balongan dengan kunci kontak masih tergantung,\" jelas Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin melalui Kasat Lantas, AKP Asep Nugraha.
Dikatakan, pelaku yang mengalami luka-luka akibat amuk massa itu kondisinya seperti kurang sehat mental. Ditambah lagi, kedua pergelangan tangannya dalam keadaan dirantai. \"Tersangkanya kami serahkan ke Satreskrim,\" ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim, AKP Dadang Sudiantoro mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui tersangkanya bernama Siswantoro (35) warga Desa Pekandangan Jaya, Kecamatan Indramayu. Keterangan lain menyebutkan bahwa tersangka mengidap penyakit gangguan jiwa, salah satunya dibuktikan dengan tidak ada satupun pertanyaan penyidik yang dijawab secara benar.
Guna memastikannya, pihaknya yang meminta keterangan dari orang tua tersangka menyebutkan kebenaran atas gangguan kejiwaan tersebut dan dialami sejak tahun 2003. \"Orang tuanya pernah membawanya ke rumah sakit, setelah dua tahun pulang dan penyakitnya kambuh lagi,\" paparnya.
Atas berbagai keterangan yang dikumpulkan, lanjut Dadang, pendalam kasusnya tetap dilakukan sesuai ketentuan.
Dan untuk mengetahui kondisi mentalnya akan melibatkan psikiater sebagai ahlinya dibidang kejiwaan. \"Kami akan memastikan kejiwaannya ke psikiater supaya akurat dan dapat dipertanggung jawabkan,\" pungkasnya. (tar)
Sumber: