Meski Diserang Hama Distan Optimis Produksi Padi Tercapai

Meski Diserang Hama Distan Optimis Produksi Padi Tercapai

INDRAMAYU - Meski serangan hama klowor banyak dikeluhkan petani, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu tetap optimis terhadap capaian target produksi pertanian khususnya tanaman padi.
\"lahan
Sutatang. Foto: Tardi/Rakyat Cirebon 
Optimisme itu diyakini pula oleh pihak Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Indramayu. Dijelaskan Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, optimisme target produksi padi tahun ini dapat dipastikan bisa tercapai. 

Bukan tanpa alasan, karena salah satunya masih bisa ditopang oleh sebagian besar wilayah di Indramayu yang sudah memasuki masa panen. 

\"Sangat optimistis, karena masih ada yang belum panen. Masih ada empat kecamatan juga yang belum memasuki masa panen,\" terangnya, Jumat (15/9).

Menurutnya, serangan hama klowor yang sempat menggangu dan membuat panik para petani diakui menjadi persoalan serius. 

Bahkan sangat memengaruhi produksi padi, menurun atau bahkan bisa anjlok drastis. Tapi serangan hama tersebut hanya terjadi di wilayah atau titik-titik tertentu saja. 

Dan saat ini serangan hamanya sudah mulai mereda, sehingga tidak mengganggu lahan di wilayah yang belum panen. 

\"Lahan pertanian di sejumlah wilayah masih berproduksi normal. Rata-rata produksinya 5,6 ton per hektar,\" ungkapnya.

Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Distan Kabupaten Indramayu, Takmid menyampaikan pula optimisme terhadap capaian target produksi padi. 

Ditambah lagi masih ada sekitar 30 ribu hektar lahan pertanian yang belum memasuki masa panen. Dari kondisi itu target produksi padi diyakini dapat menyentuh hingga 1,7 juta ton. 

\"Sekarang sudah mencapai 1,1 juta ton. Makanya kami yakin dalam waktu dekat akan tercapai,\" paparnya.

Dikatakan, saat ini yang terpenting adalah memutus mata rantai hama klowor. Dan pihaknya telah melakukan berbagai upaya antisipasi untuk mencegah serangan hama klowor yang lebih meluas dan menyerang kembali. 

\"Hama klowor itu kalau sudah menyerang sulit dibasmi atau diobati,\" sebut Takmid. Untuk itu dibutuhkan peran aktif para petani dalam upaya memutus mata rantai hama klowor, salah satunya tidak menanam varietas ketan untuk saat ini. 

\"Varietas ketan itu lebih rentan terserang hama wereng. Wereng adalah cikal bakal datangnya virus klowor,\" pungkasnya. (tar)

Sumber: