Baru 5 Persen Pelaku UMKM Melek Daring

Baru 5 Persen Pelaku UMKM Melek Daring

MAJALENGKA – Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih banyak yang belum memanfatkan aplikasi dalam jaringan (daring) untuk memasarkan produknya. Hingga kini, baru 5 persen saja pelaku UMKM yang melek teknologi.
\"pelaku
Bupati Majalengka Sutrisno tinjau produk warga. dok. Rakyat Cirebon
Sekretaris Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Majalengka, Uju Juhara SPd mengatakan, dari ratusan pelaku UMKM asal Majalengka, baru lima persen yang memanfaatkan pemasaran dengan teknologi berbasis daring. 

Minimnya pelaku usaha memanfaatkan teknologi tersebut diduga akibat penguasaan teknologi yang masih terbatas.

Menurut Uju, hingga saat ini, pelaku UMKM masih berkutat memanfaatkan pemasaran secara konvesional. Terutama, saat memasarkan hasil produksi menggunakan aplikasi daring atau online.

“Padahal, peluang untuk memasarkan hasil usaha pelaku UMKM sangat terbuka lebar. Terutama, bila mengoptimalkan teknologi. Mereka masih memanfaatkan cara-cara tradidisional. Sehingga, mengalami kendala untuk mengembangkan dan memasarkan usahanya,” ujar Uju kepada Rakyat Cirebon, Kamis (14/9). 

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pemasaran dengan memanfaatkan sistem teknologi berbasis daring diprediksi dapat meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM. Hasil produksinya tidak hanya dikenal di kotanya sendiri. “Namun, bisa mendunia, dibeli oleh konsumen dari dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Selama ini, kata dia, para pelaku usaha jenis makanan yang mengalami kendala untuk mengembangkan pemasarannya. Apalagi, hasil produksi pelaku UMKM jenis makanan tidak hanya berbentuk keringan. 

“Tapi ada juga  olahan makanan basah yang agak sulit prosesnya. Harus ada formula lain, sehingga bertahan lama saat dipasarkan,” kata Uju.

Sebenarnya, penjualan secara daring tidak berbatas ruang dan waktu. Bahkan, proses transaksinya bisa dalam hitungan menit. Pemasaran secara online ini bisa mencakup seluruh dunia.

“Seperti halnya grup Alibaba dari Tiongkok, mereka toko online yang menyebarkan produk negaranya ke seluruh dunia. Kita pun bisa mempromosikan produk UMKM ke seluruh dunia,” katanya.

Selama ini, kata Uju pertumbuhan ekonomi yang ditopang UMKM bisa meningkat dan tumbuh dengan pesat. Apalagi, jumlah UMKM di Indonesia sangat besar. Dengan jumlah yang besar memastikan  pangsa pasarnya bisa lebih besar. 

“Apalagi, sebagian besar produk UMKM lebih unik dan kreatif. Termasuk banyak jenis makanan yang bervariasi dari rasa atapun yang lainnya,” pungkasnya.(hsn)

Sumber: