Setengah Abad Tak Diperhatikan Pemerintah

Setengah Abad Tak Diperhatikan Pemerintah

MAJALENGKA – Ditengah hingar bingar kampanye politik para bakal calon bupati Majalengka pada  pilkada 2018, banyak sekali harapan dan pekerjaan rumah (PR) yang harus segera ditangani dengan serius. 
\"warga
Rumah Nurdiman masih bilik dan sering bocor. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon
Bukan lagi persoalan ekonomi, sosial, dan politik yang setiap hari menghiasai halaman media masa, melainkan persoalan stres dan depresi masyarakat kian memprihatinkan. 

Seperti Nurdiman, salah seorang warga yang tinggal di blok Gunung Tengah desa Sukadana kecamatan Argapura. 

Bertahun tahun menghuni rumah yang kumuh serta bocor ketika musim hujan. Kondisi tersebut diperparah dengan rasa waswas ketika ada angin kencang manakala datang malam penghuni rumah merasa kedinginan. 

Keterpurukan karena ekonomi yang menimpa warga desa Argapura ini sudah bertahun-tahun. Bahkan, sudah hampir setengah abad tanpa diperhatikan oleh pemerintah daerah (pemda) maupun pemerintah pusat.  

Untuk menyambung hidup setiap hari dirinya  harus mengandalkan buruh tani. Itupun kadang mencukupi kadang tidak. Ironisnya kemiskinan ini berdampak pada salah satu anggota keluarganya yang mengakibatkan depresi.

Menurut Nurdiman, sudah lama mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah. Namun, sampai sekarang belum ada perhatian dari pemerintah yang mempedulikan kehidupannya. Padahal, rumahnya kalau hujan besar bocor.

“Kalau musim hujan, kondisi rumah banyak yang bocor, belum lagi kalau hujan tersebut disertai dengan angin kencang. Kami berharap perhatian dari pemerintah. Sebab, hingga hari ini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ujar Nurdiman, Selasa (12/9).

Sementara itu, tetangga Nurdiman, Ayi membenarkan, kondisi tersebut. Bahkan, rumah tersebut haruslah segera dibangun. Sebab, kalau dibiarkan seperti sekarang dikhawatirkan akan roboh ketika ada angin kencang. 

Sebagai tetangga, Ayi mengaku sangat prihatin dengan kondisi seperti ini. Jangankan untuk membangun atau memperbaiki rumah, memenuhi kebutuhan makan sehari-harinya saja, Nurdiman kekurangan.

Lebih lanjut Ayi menambahkan, kondisi itu sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, karena gara-gara keterhimpitan ekonomi salah satu keluarganya ada yang depresi. 

Ayi dan tetangga lainnya  berharap kepada pemerintah agar membantu untuk mencari solusi yang terbaik buat keluarga Nurdiman.

“Kondisinya sudah berlangsung sejak lama. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah baik itu rutilahu atau apapun. Sebab, kami merasa prihatin dengan keadaan tetangga kami yang tidak mampu,” imbuhnya.(hsn)

Sumber: