Tanduk Kambing Makin Indah Makin Mahal Harganya

Tanduk Kambing Makin Indah Makin Mahal Harganya

MAJALENGKA - Mendekati perayaan Idul Adha harga hewan kurban baik sapi maupun kambing di Kabupaten Majalengka terus mengalami kenaikan harga.
Pasar domba Ligunglor Majalengka. dok. Rakyat Cirebon
Hal itu seperti diakui pedagang asal desa Cipeundeuy Kecamatan Bantarujeg, Muin Hasanudin. Menurut dia, harga kambing naik rata-rata sekitar Rp100 ribu sampai dengan Rp400 ribu per ekornya.

\"Kenaikan harga hewan kurban merupakan hal yang biasa. Apalagi momentum Idul Adha, sudah barang pastinya harganya mahal,\" kata Muin, Jumat (25/8).

Mengenai kenaikan harga kambing, kata dia, pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebabnya. Namun harganya bervariasi dari mulai harga Rp2 juta hingga mencapai Rp4 juta. Mahalnya harga hewan kurban bergantung pada besar dan berat dagingnya kambing tersebut. 

\"Bahkan, bentuk tanduk kambing saja ikut mempengaruhi harga. Jadi, semakin indah tanduknya, semakin mahal harganya,\" ungkapnya.

Ia menambahkan, harga kambing dengan berat antara 40-50 kilogram harganya mencapai Rp4 juta. Sedangkan paling rendah antara 20-25 kilogram sekitar Rp2 jutaan. Pengakuan serupa diungkapkan Dede Joharudin Pedangang asal Kecamatan Lemahsugih. 

Menurut bandar sapi dan kerbau yang sudah bertahun-tahun ini, harga satu ekor sapi memasuki hari raya kurban paling murah harganya Rp10 juta dan mahal mencapai Rp25 juta, itu bergantung besar dan beratnya sapinya.

\"Silahkan cari harga sapi di daerah manapun, pasti mahal-mahal. Sehingga saya selaku pedagang juga terkadang dihadapkan pada persoalan yang dilematis,\" katanya.

Menurutnya, harga sapi ukuran 200-250 kilogram harganya sekitar Rp15 juta. Sementara untuk harga berat sapi di atas 800 kilogram mencapai Rp48 juta. 

Selain itu, ia mengaku mengambil hewan kurban untuk dijualnya dipasok dari daerah Kecamatan Lemahsugih, Kecamatan Bantarujeg, Kecamatan Malausma dan daerah lainnya. 

Bahkan kalau tidak ada, ia mencari hingga ke daerah Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Tasikmalaya. \"Biasanya saya membeli sapi dan kambing di petani. Tapi, kadang mengambil dari pedagang sapi dan kambing lainnya,\" tuturnya.(hsn)

Sumber: