Pecinta Alam Upacara di Puncak Ciremai

Pecinta Alam Upacara di Puncak Ciremai

KUNINGAN - Perayaan kemerdekaan 17 Agustus tidak hanya digelar seperti biasanya di lapangan upacara. Beberapa komunitas pendaki gunung juga ikut pula merayakan di puncak gunung.
\"komunitas
Upacara HUT RI di gunung Ciremai. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon
Untuk mereka keindahan alam adalah Anugrah pemberian dari tuhan yang harus kita jaga dan di lestarikan oleh kita semua, bukan untuk pendaki saja, tatapi untuk semua orang.

Salah satu komunitas pendaki, wannabout adventure dengan personil 25 orang berangkat jam 08.00 pagi. 

Sofyan, leader komunitas ini menceritakan tentang keunikan Gunung Ciremai yang merupakan salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat.

Para pendaki harus mempersiapkan fisik untuk mencapai Puncak Ciremai. Beberapa tebing dan hutan kita lewati dengan penuh semangat dan penuh perjuangan. Tetapi semuanya terbalas dan tergantikan oleh ke indahan pesona alam Gunung Ciremai.

Salah satu yang dikenal di Gunung Ciremai adalah Tanjakan Asoy, dengan posisi berdiri hampir 90 derajat, sehingga si Pendaki memerlukan fisik dan mental yang kuat.

\"Harapan saya di 2018 nanti tanjakan Asoy tetap bertahan untuk menjadi Maskot di Gunung Ciremai, dan ketika kita turun kita akan menemukan Turunan YOSA yang bisa membuat si Pendaki Bernafas Lega dan Panjang,jadi di Gunung Ciremai terdapat Tanjakan Asoy dan Pudunan Yosa,\" ucap Sofyan saat dikonfirmasi, Jumat (18/08).

Terpisah, Yosa Octora salah satu Bakal Calon Bupati dari Partai Demokrat sangat mengapresiasi kegiatan Wannabout Adventure tersebut. 

Meskipun dirinya tidak dapat bergabung dalam perayaan di atas gunung itu, karena ada keperluan lainnya.
Apalagi saat komunitas pecinta alam tersebut mencetuskan namanya menjadi sebuah jalur. Hal itu merupakan gagasan yang sangat menarik dan membuat dirinya cukup senang.

“Kegigihan mereka merayakan HUT Kemerdekaan di atas gunung patut di apresiasi. Apalagi untuk mencapai puncak membutuhkan suatu usaha yang tidak mudah,” katanya.

Hal itu lanjutnya, memiliki filosofi tersendiri dalam mengenang para pejuang yang berusaha keras melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan Indonesia.

“Dengan bersusah payah menaklukan salah satu gunung tertinggi di Indonesia, komunitas pecinta alam tersebut merasakan betapa susahnya para pejuang dalam merebut kemerdekaan,” pungkasnya. (gio)

Sumber: