Berkas Udin Sudah di Bandung

Berkas Udin Sudah di Bandung

KUNINGAN - Tim Pilkada DPD PAN Kuningan telah berangkat ke Bandung guna menyerahkan berkas Calon Bupati Kuningan atas nama H Udin Kusnaedi SE MSi ke Tim Pilkada DPW PAN Jawa Barat di Bandung, beberapa hari lalu. 
\"dpd
Penyerahakan berkas bacabup Kuningan. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon
Tim yang terdiri dari Ketua H Maman Wijaya, Wakil Ketua Drs H Loegina Bambang Marhaeni MPd, Sekretaris Heri Sadeli, juga didampingi langsung Ketua DPD PAN H Udin Kusnaedi SE MSi serta Sekretaris Aang Hasanudin. 

“Tim Pilkada DPD PAN Kuningan sudah berangkat ke Bandung untuk menyerahkan berkas kandidat (Calon Bupati Kuningan, red) ke Tim Pilkada DPW PAN Jawa Barat. Kita disana diterima Tim Pilkada DPW PAN Jabar, langsung oleh ketuanya, Pak Imam Wahyudi dan jajaran,” kata Sekretaris Tim Pilkada DPD PAN Kuningan, Heri Sadeli di DPD PAN, Jalan Moch Toha, Kasturi, Kamis (3/8).

Dijelaskan, berdasarkan tahapan yang telah ditentukan sesuai peraturan partai. Salah satu kewajiban Tim Pilkada Kabupaten/Kota melaporkan kinerja ke DPW untuk persiapan tim di daerah, mulai tahapan pendaftaran penjaringan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah serta berbagai persiapan lainnya hingga penyerahan berkas ke DPW. Saat berada di Bandung, tim tidak hanya menyerahkan berkas calon, namun menyampaikan laporan sejauh mana kinerja Tim Pilkada di daerah.

“Kita juga sampaikan sejauh mana kinerja tim Pilkada di Kuningan. Sesuai peraturan partai, setahun sebelum pelaksanaan pilkada tim ini harus sudah dibentuk dan kita melakukan pendaftaran penjaringan calon dengan menghasilkan nama Pak H Udin Kusnaedi yang juga Ketua DPD PAN untuk Kuningan 1 (Calon Bupati Kuningan, red),” jelasnya. 

Sesuai juga dengan Peraturan Partai Amanat Nasional tahu 2015 tentang pemenangan Pilgub dan Pilkada Kabupaten/Kota, lanjut Heri, langkah berikutnya Tim Pilkada DPW PAN Jabar akan turun ke Kabupaten, termasuk ke Kuningan untuk menetapkan Calon Bupati dan Wabup. Tim tersebut selanjutnya akan bergabung dalam satu tim di lapangan terdiri dari Tim Pilkada DPW PAN Jabar, Tim Pilkada Daerah, Pengurus Harian DPD dan struktur DPC se Kabupaten Kuningan.

“Disana nanti ditetapkan calon bupati dan wabup hasil dari penjaringan, dan untuk jadwalnya nanti menyusul. Setelah itu DPD membuat Berita Acara penetapan yang akan dilaporkan ke DPW dan DPP, dan proses selanjutnya diserahkan sepenuhnya ke DPW dan DPP untuk mengeluarkan rekomendasi,” jelasnya lagi.

Kaitan dengan Koalisi Umat yang baru saja dideklarasikan dan dimotori PAN, ia kembali menerangkan koalisi tersebut dibentuk berdasarkan kesepakatan 4 partai, yakni PAN, PKS, Partai Gerindra dan Partai Demokrat dengan prinsip masing-masing partai menghormati mekanisme penetapkan calon. Yang jelas menurutnya, kader internal diprioritaskan untuk nanti diusung menjadi pasangan Cabup-Cawabup Kuningan yang akan didaftarkan ke KPU bilamana tahapan tersebut sudah ada. 

“Kita juga realistis, ketika (Figur Calon Bupati/Wabup Koalisi Umat, red) dari internal tidak memungkinkan, dari eksternal juga boleh. Yang jelas kader yang diusung peluangnya nanti menang, kita masih berjalan di masing-masing internal. Kapan batasan waktunya?, yang jelas ketika pendaftaran ke KPU, Koalisi Umat sudah ada pasangan calon. Untuk menjaga kekompakan kita berempat, kita jalin kepercayaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan. Kita punya tanggung jawab mengawal ini,” tegas Heri.

Ikut menambahkan, Wakil Ketua Tim Pilkada DPD PAN Kuningan, H Loegina Bambang Marhaeni. Menurutnya, PAN bersama Koalisi Umat terbuka untuk partai lain bergabung selama itu satu visi dan satu misi, atau lebih dalam lagi sepaham. Koalisi Umat harus betul-betul menelorkan program-program yang diinginkan masyarakat. 

“Parpol lain yang mau bergabung silakan saja, tapi harus satu tujuan, jangan memunculkan ego sektoral, kedepankan musyawaraj mufakat, dalam artian segala hal harus disepakati seluruh peserta koalisi. Yang penting Koalisi Umat bermanfaat untuk masyarakat 5 tahun kedepan,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, dinamakan Koalisi Umat, bisa mengandung arti umat tidak hanya dari yang beragama Islam, melainkan juga dari agama lain, sehingga koalisi ini pun sebetulnya tidak membedakan ras dan suku karena yang dipegang adalah NKRI. Namun bagi yang mempersepsikan lain, itu kata dia, merupakan hak dalam memaknai arti Koalisi Umat.

“Silakan persepsi di publik mau seperti apa. Yang namanya politik apapun namanya itu bebas, kan bagaimana enaknya saja kita ngasih nama. 4 parpol itu tidak hanya memikirkan umat, tapi entah kebetulan atau tidak, kita juga siap menjaga 4 pilar kebangsaan yang sering disosialisasikan di masyarakat. Kan partai kita juga tidak hanya partai berbasis Islam, tapi nasionalis juga,” tandas Bambang. (muh)

Sumber: