Ketua DPC PKB Minta Bupati Tolak Full Day School

Ketua DPC PKB Minta Bupati Tolak Full Day School

KUNINGAN- Ketua DPC PKB Kabupaten Kuningan H Ujang Kosasih, menolak keras rencana sekolah 5 hari oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal itu menurutnya mengabaikan peran ulama yang membangun karakter bangsa melalui pendidikan informal.

Ketua DPC PKB Kuningan Ujang Kosasih. dok. Rakyat Cirebon
\"Pelaksanaan full day school yang mau dipaksakan Kementerian Pendidikan ini bagian dari mengabaikan peran ulama. Ulama dan masyarakat sudah bersatu padu tanpa biaya pemerintah mengajarkan karakter dan ahlak melalui madrasah, membangun kultur,”

Hal tersebut disampaikan H Ujang Kosasih kepada wartawan di gedung DPRD Kuningan, kemarin. Menurutnya sekolah formal tidak akan mampu maksimal membentuk karakter siswa karena keterbatasan guru agama. Bahkan di kota-kota besar yang jumlah madrasah semakin sedikit, sering terjadi perkelahian antar pelajar.

\"Sekolah, saya jamin tidak akan mampu membentuk karakter karena guru agamanya terbatas. Karena itu kita akan menolak dengan keras full day school,\" tegasnya.

Ujang yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD Kuningan juga menganggap sekolah informal seperti madrasah harus ada karena juga mengajarkan tradisi bersosialisasi. Oleh sebab itu, ide sekolah dianggap tidak layak.

\"Kami sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan, untuk meminta kepada bupati Kuningan untuk menolak dilaksanakan sekolah lima hari,\" tuturnya.

Ujang mengungkapkan, kebijakan ini belum saatnya diterapkan secara nasional. Hal ini dikarenakan kondisi infrastruktur pendidikan di setiap sekolah daerah belum merata dan mendukung kebijakan tersebut. 

\"Saya kira kondisi Jakarta atau kondisi kota-kota besar yang lainnya tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk memberlakukan kebijakan secara nasional. Lihatlah daerah-daerah yang infrastrukturnya tidak memadai,\" tegasnya. 

Lebih lanjut, Ujang juga mempertanyakan efektivitas kebijakan memadatkan waktu sekolah. Sebab, anak-anak disebut membutuhkan lingkungan baru di luar sekolah untuk bersosialisasi.

\"Apakah anak itu dalam satu lingkungan dalam kurun waktu yang lama itu memungkinkan bagi anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Anak-anak kan juga butuh waktu sosialisasi dan ganti lingkungan baru,\" terangnya.(ale)

Sumber: