PAN ke PDIP, Cinta Bilang Benci
Jumat 14-07-2017,09:00 WIB
CIREBON – Bila beberapa hari lalu Sekretaris DPD PAN Kota Cirebon, H Sumardi menyatakan penolakannya bila berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Pemilihan Walikota (Pilwalkot) 2018 mendatang, lain lagi yang dibilang Ketua DPD PAN, Dani Mardani SH MH. Kisahnya serupa cinta bilang benci.
|
Ketua DPD PAN Dani Mardani (kedua kiri). Foto; Fajri/Rakyat Cirebon |
Dani justru bersikap bertolak belakang dengan Sumardi. Ia menegaskan, siap untuk bersanding dengan Ketua DPC PDIP, Edi Suripno SIP MSi untuk maju di pilwalkot. Sikap itu dilatarbelakangi pernyataan Edi beberapa waktu lalu yang menginginkan calon wakilnya antara Dani atau Ketua DPD Partai Nasdem, Dra Hj Eti Herawati bila maju di pilwalkot.
“Merespon apa yang disampaikan Pak Edi, ketika nanti diberi kepercayaan oleh partainya menjadi calon walikota, saya siap untuk disandingkan dengan Pak Edi bersama PDIP. Kita ingin mengulang kesuksesan PAN bersama PDIP saat Pilwalkot 2003,” ungkap Dani, saat ditemui di kantor DPD PAN, kemarin sore.
Ia menjelaskan, kesiapannya untuk berduet dengan Edi pada Pilwalkot 2018 nanti, dikarenakan beberapa hal. Diantaranya, sebut Dani, dirinya dengan ketua DPC PDIP yang juga ketua DPRD itu sudah kenal lama, bahkan dekat. Setidaknya selama 8 tahun, antara Edi dan Dani bersama di DPRD.
“Saya dengan Pak Edi bergaul sebagai teman sudah lama. Saya menjadi kolega di DPRD saja sudah 8 tahun. Jadi saya sudah tahu betul hitam dan putihnya Pak Edi, saya sudah hafal sepak terjangnya, kemampuannya, kecerdasannya di dunia politik,” tutur ketua Fraksi PAN di DPRD Kota Cirebon itu.
Sehingga dirinya yakin, apabila berjodoh untuk berpasangan dan mendapat kepercayaan masyarakat Kota Cirebon melalui Pilwalkot 2018, mampu berbuat yang terbaik untuk Kota Cirebon. Menurut Dani, keharmonisan dalam paket kepemimpinan menjadi hal yang penting.
“Jangan sampai seperti yang sudah-sudah, ketika pasangan calon didasari pada pragmatisme politik, baru satu atau dua tahun memimpin malah mengalami perpecahan. Sehingga roda pemerintahan menjadi tidak baik dan masyarakat yang dikorbankan,” terangnya.
Selain itu, Dani menyebutkan, antara dirinya dengan Edi punya visi dan misi yang sama, secara garis besar ingin mewujudkan Kota Cirebon sebagai kota perdagangan yang maju didasari pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Terlebih, antara DPD PAN dan DPC PDIP juga sudah membangun komunikasi intens.
“Dan setelah penjaringan bacawalkot di PAN selesai, kita juga akan mengundang DPC PDIP untuk kembali bersilaturahmi,” kata dia.
Dengan koalisi figur tersebut, kata Dani, kedua partai diharapkan akan sejalan. Dengan begitu, sudah mencukupi syarat untuk mengusung karena PDIP punya 7 kursi di parlemen dan PAN punya 3 kursi.
“Apalagi antar ketua partai yang akan maju, saya kira kerja-kerja mesin politik kedua partai akan maksimal. Dan kita yakin akan unggul, apalagi di tengah dinamika beberapa lain masih mencari figur,” katanya.
Sebelumnya, bila Partai Nasdem menyambut baik keinginan PDIP untuk berkoalisi, lain sikap yang ditunjukkan PAN. Partai berlambang matahari itu sepertinya tak ingin berkoalisi dengan PDIP di pilwalkot tahun depan. Sebagian besar kader PAN tak menghendaki koalisi itu terjadi.
“Memang banyak yang tidak setuju kalau (koalisi) dengan PDIP,” ungkap Sekretaris DPD PAN Kota Cirebon, H Sumardi, saat ditemui di gedung DPRD Kota Cirebon, pekan kemarin.
Politisi yang juga anggota Fraksi PAN di DPRD itu menambahkan, pihaknya lebih merasa tepat apabila berkoalisi dengan Partai Gerindra dan PKS, daripada dengan PDIP. “Kalau menurut saya mending sama Partai Gerindra dan PKS. Khusus Partai Gerindra, karena punya sejarah pernah berkoalisi di Pilwalkot 2013,” katanya. (jri)
Sumber: