Politisi PAN Tuding Djoko Dompleng Sutrisno
Jumat 14-07-2017,07:00 WIB
MAJALENGKA – Ketua DPD Partai Amanah Nasional (PAN) Kabupaten Majalengka H Rona Firmansyah SE menuding H Djoko Sugihartono belum mandiri dalam berpolitik. Pasalnya, bakal calon bupati dari PDIP itu memanfaatkan jabatan ayahnya selaku bupati Majalengka, Dr H Sutrisno SE MSI, untuk bersosialisasi pencalonan dirinya.
|
Halal bihalal di kecamatan Sumberjaya. Foto: Herik/Rakyat Cirebon |
Salahsatunya, kata Rona, Djoko sering hadir dalam acara halal bihalal yang dilangsungkan sejumlah OPD dan di sejumlah Kecamatan. “Mempromosikan kandidat atau balonbup boleh-boleh saja. Sepanjang hal itu tidak menggunakan fasilitas negara dan hubungan langsung dengan birokrasi. Serta kapasitas yang mempromosikannya bukan pegawai negeri,” ujar Rona kepada Rakyat Majalengka, Kamis (13/7).
Namun, kata dia, informasi yang sampai ke pihaknya, maupun laporan dari kader-kader partai di daerahnya, bahwa Djoko Sugihartono yang merupakan salah satu balonbup selalu ikut mendampingi Sutrisno dalam setiap momen halal bihalal.
\"Sangat disayangkan karena pemimpin Majalengka, dalam hal ini pak Bupati terus mempromosikan anaknya meminta dukungan ke sejumlah pegawai di dinas dan kecamatan. Meskipun hal itu masih ada hubungan ayah-anak, hal itu tidak semestinya pak bupati melakukan hal tersebut,\" katanya.
Pihaknya meminta, kepada bupati Majalengka agar tidak mencampuradukkan politik dengan kedinasan. Apalagi membawa serta anaknya yang merupakan kandidat atau balonbup dengan terus mempromosikan anaknya tersebut, agar mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat.
\"Dalam hal ini pak bupati agar lebih bijaksana lagi. Kasihan para birokasi yang disuruh mendukung anaknya, toh mereka belum tentu juga mendukungnya kelak. Mereka pun bisa jadi ada unsur kekerpaksaan, karena disuruh mendukung oleh atasannya,\" ujarnya.
Menurut Rona, memang Djoko yang mau mencalonkan diri sebagai bupati, kenapa hal tersebut tidak memunculkan dedikasi dirinya, kiprah dan eksistensinya secara langsung dengan terjun ke masyarakat bersama timnya sendiri.
Sebab, kata dia, dalam kacamata kemandirian berpolitik, apalagi yang bersangkutan mau mencalonkan diri sebagai bupati masa depan, harusnya dia lebih bisa mendekatai masyarakat secara langsung.
\"Kalau memang pak Djoko serius maju, kenapa tidak langsung saja mendekati masyarakat. Formatnya bisa blusukan atau pertemuan dengan kelompok tertentu. Dia kan punya tim sukses sendiri. Tak perlu membawa mesin birokrasi,” ungkapnya.
Rona juga menegaskan, masyarakat juga nanti bisa mengetahui bahwa sosoknya merupakan anak sang ayah yang saat ini menjabat sebagai bupati. Jangan sampai hanya mengandalkan sang ayah untuk mengenalkan dirinya.
“Ini kan menurut saya belum bisa mandiri dalam berpolitik. Sementara dia kapasitasnya mau nyalon bupati lho,\" tandasnya.
Hal senada diungkapkan tokoh pemuda di Majalengka, Tedi Nurdiansyah. Ia mengatakan balonbup yang merupakan putra dari bupati Majalengka saat ini seharusnya lebih punya strategi langsung bersama tim suksesnya untuk mendekati masyarakat.
\"Jangan lantas memanfaatkan momen halal bihalal. Sebab kalaupun banyak dukungan, hal itu sebagian besar pegawai yang hadir, biasanya karena keterpaksaan terhadap ketakutan pada pimpinan,\" ibuhnya.
Sebelumnya, Camat Sumberjaya Dedi Komaludin terang-terangan mempromosikan bakal calon bupati Majalengka Djoko Sugihartono dalam acara halal bihalal di aula PGRI Kecamatan, Kamis (13/7).
Bahkan, Dedi secara lantang menyuruh sejumlah tokoh masyarakat maju ke depan podium sebagai keseriusannya mendukung Djoko Sugihartono. Tujuanya, agar Djoko menjadi bupati Majalengka mendatang, meneruskan ayahnya, Dr H Sutrisno SE MSi.
\"Kami doakan agar pak haji Djoko Sugihartono dapat memimpin Majalengka ke depan (bupati, red) seperti ayahnya. Dan itu harus dibuktikan dengan dukungan penuh dari kita semua yang hadir di sini,\" ujar Dedi.
Selain itu, Dedi juga meminta sejumlah tokoh masyarakat agar maju ke depan untuk menyatakan kesanggupannya mendukung H Djoko. Serta mensukseskannya agar kelak menjadi bupati Majalengka mendatang menggantikan ayahnya.
\"Tokoh masyarakat di wilayah Sumberjaya mendukung penuh pada pak haji Djoko untuk menjadi bupati masa depan. Kami di sini akan mendukung dan mendoakan agar bapak terpilih menjadi bupati Majalengka masa depan. Dan ayahnya menjadi gubernur Jawa Barat,\" kata Dedi.
Sementara itu, sejumlah tokoh masyarakat, yang menyatakan dukungannya tidak mau berkomentar apapun dan memilih bungkam. Namun, H Djoko Sugihartono sempat diwawancarai. Ketika dikonfirmasi wartawan, H Djoko mengatakan, kehadirannya dalam acara halal bihalal itu di wilayah Kecamatan Sumberjaya karena dirinya diundang hadir. \"Saya datang karena diundang hadir ,\" ujarnya singkat.
Ditanya tentang kapasitasnya diundang, Djoko tidak menjawabnya secara jelas. Ia hanya tersenyum. \"Yang jelas saya hanya diundang,\" ujarnya singkat.
Menanggapi hal tersebut, bakal calon wakil Bupati Majalengka yang juga mendaftar melalui DPC PDI Perjuangan Majalengka, Drs H Tete Sukarsa menyayangkan sikap Camat Sumberjaya yang terang-terangan mempromosikan salah satu kandidat calon bupati/wakil bupati.
Menurutnya, camat bersangkutan terlalu berlebihan dengan menodong tokoh-tokoh masyarakat Sumberjaya agar mendukung balonbup tersebut. Dirinya juga menyayangkan keterlibatan institusi Baznas yang selalu ikut hadir.
\"Jika dilihat, langkah pak Camat Sumberjaya ini tidak di benarkan dalam etika. Selain itu sikap tersebut juga akan menjadi sorotan. Sebab siapapun camatnya, masyarakat memahami bahwa itu hanya jabatan sementara. Sikap dan perilaku camat tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa dia ingin dipuji oleh atasannya. Sebaiknya tidak terang-terangan seperti itu,\" imbuhnya. (hrd)
Sumber: