Sampah Menumpuk Tak Kunjung Diangkut

Sampah Menumpuk Tak Kunjung Diangkut

MAJA - Tumpukan sampah di kawasan jalan Maja-Cikijing tak jauh dari pasar Maja, dianggap mengganggu kenyamanan warga sekitar dan pengguna jalan. 
\"jalan
Jalan Maja dipenuhi sampah. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon
Pasalnya, selain mengeluarkan bau tidak sedap, tak jarang sampah juga berserakan di badan jalan tepatnya di jembatan perbatasan antara desa Maja Selatan dengan desa Tegalsari kecamatan Maja.

Menurut Anto Febrianto, warga yang rumahnya tak jauh dari tempat pembuangan sampah itu mengungkapkan, keadaan tersebut sangat mengganggu. Sebab sampah yang biasanya dibiarkan menumpuk mengeluarkan bau tak sedap.

“Hampir setiap hari saya menghirup bau tidak enak. Begitupun pengendara yang melintas,” ujar Anto kepada Rakyat Majalengka, Selasa (11/7).

Sebenarnya, kata dia, di lokasi itu sudah disediakan amrol atau tempat pembuangan sementara. Namun sampah masih saja dibuang di tepi jalan. Tumpukan sampah itu berasal dari limbah pasar. 

Bahkan, tak jarang pedagang pasar juga sering membuang sampah di tempat tersebut. Selain itu juga ada sampah rumah tangga.

Menurut Anto, tempat pembungan sampah harusnya dipindah ke kawasan lain yang tidak berdekatan dengan rumah warga. Sehingga, warga sekitar juga tidak ikut membuang sampah di kawasan tersebut.

“Masalah ini sudah dari tahun lalu. Tapi tidak ada tindak lanjut dari pihak terkait. Apalagi sekarang moment pilkades di Maja Selatan. Seharusnya ini menjadi bahan masukan buat para calon,\" ungkapnya.

Hal senada disampaikan Faisal, warga lainnya. Tumpukan sampah itu kata dia tidak hanya  menggangu pengendara yang melintas. Tetapi juga mengganggu warga yang sedang bersantai, karena mengeluarkan bau tak sedap.

“Dari awal kami merasa terganggu dengan pembungan sampah itu. Karena lokasinya dekat dengan permukiman. Ketika bersantai, kita terganggu dengan bau yang keluar. Makanya kita sudah jarang terlihat ngumpul-ngumpul,” katanya.

Ia berharap, ketika sampah mulai menumpuk, sudah harus dipindahkan ke tempat pembuangan. Karena jika dibiarkan, maka sampah di lokasi itu makin banyak dan butuh waktu lama membersihkannya.

“Rencananya kalau tidak ada tindakan dari pengelola pasar, warga akan menyewa kendaraan untuk mengangkut sampah tersebut. Warga juga sering diingatkan supaya tidak membuang sampah di bahu jalan,” tandasnya.

Selain di jalan Maja-Cikijing, sampah juga menumpuk di komplek Jatiwangi Square Majalengka. Tepatnya di sebelah barat yang belum ada pembangunan. Selain banyak semak belukar yang menjulang tinggi, kondisi lahan di komplek tersebut tidak terurus. 

Salah seorang tukang becak, Feri mengatakan, sejak sepekan setelah lebaran sampah yang ada di wilayah Jatiwangi Square semakin banyak dan tidak ada yang mengangkut. 

Pihaknya tidak mengetahui secara pasti darimana asalnya. Yang jelas sampah di lokasi tersebut makin tak terkendali.

\"Seharusnya ada tempat penampungan sampah, karena sejak dulu warga sudah kebingungan membuang sampah. Jadinya, karena di sini seolah sudah kebiasaan, warga jadi cuek saja membuangnya,\" ujar Feri, Selasa (11/7).

Menurutnya, hal itu juga menjadi persoalan mengingat sebagai pengayuh becak, ia dan teman-temannya suka nongkrong dan mangkal di wilayah tersebut. Mengingat di titik tersebut banyak penumpang yang menunggu mobil maupun turun dari mobil untuk pulang ke rumahnya.

\"Sementara kalau saya dan teman-teman lagi mangkal di sini, sering mencium bau yang tidak sedap dari tempat pembuangan sampah. Kadang saya bakar, tapi kalau saat ini kemarau, saya takut kebakaran,\" ujarnya.

Hal senada diungkapkan salah seorang warga setempat, Uju. Menuurtnya, persoalan sampah yang masuk area komplek Jatiwangi Square harus menjadi tanggung jawab pemerintah setempat terutama pemdes dan kecamatan. 

Apalagi saat ini di wilayah Jatiwangi sedang mau pergantian kepemimpinan. Sehingga isu sampah dan kebersihan agar menjadi perhatian tersendiri.

\"Persoalan sampah ini akan menjadi pekerjaan rumah kelak bagi kepala desa terpilih. Dan bagi calon kades yang mau membenahi desa-nya kebersihan juga harus diutamakan,\" imbuhnya.
(hsn/hrd)

Sumber: