Sukses Garap Lahan di Gorontalo, Warga Majalengka Tak Mau Pulang
Jumat 07-07-2017,08:00 WIB
MAJALENGKA - Bupati Majalengka Dr H Sutrisno SE MSi menerima kunjungan kerja dari rombongan Gubernur provinsi Gorontalo Drs H Rusli Habibie MAP dan Bupati Pohuato Syarif Mbuinga di gedung pendopo Kabupaten Majalengka, Kamis (6/7).
|
Gubernur Gorontalo (kedua kiri) dengarkan penjelasan petani Majalengka. Foto: Herik/Rakyat Cirebon |
Pada kunjungan tersebut Rusli mengaku, sangat terkesan dengan kondisi alam di Majalengka. Bahkan pihaknya merasa kagum dengan tiga hal yaitu sistem terasering di daerah pegunungan tepatnya wilayah selatan Majalengka.
Juga, budidaya Mangga yang hasilnya sangat manis. Serta budidaya bawang baik bawang merah maupun bawang daun yang dalam musim apapun selalu tersedia di Majalengka.
Selain itu, menurut Ruslie, ketertarikan pihaknya untuk bekerjasama dengan kabupaten Majalengka berawal ketika banyaknya orang Majalengka yang merantau di Gorontalo. Bahkan mereka sukses mengolah lahan di Gorontalo dibandingkan dengan penduduk lokal setempat.
“Saya terkesan, ada warga Majalengka di Gorontalo, dan mungkin mereka tidak mau pulang lagi kesini karena sudah sukses mengelola lahan disana. Kedepan kami akan mengirim beberapa petani kesini untuk belajar bagaimana caranya mengolah tanah di pegunungan dengan sistem terasering,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Pohuato Syarif Mbuinga mengatakan, dari luas keseluruhan provinsi Gorontalo, sepertiganya berada di wilayah kabupaten Pohuato. Maka dari itu, pihaknya sangat tertarik untuk membuat kerjasama dengan pemkab Majalengka.
Menurutnya hal itu sangat memungkinkan mengingat ada aturan yang mendasari kesepakatan tersebut yaitu UU no 23 tahun 2014 tentang urusan pemerintahan yang penggunaanya lintas daerah.
“Kami sangat tertarik untuk bekerjasama dengan pemkab Majalengka. Sebab kami yakin antara kedua daerah ini bisa saling menguntungkan, karena mungkin saja kekurangan di daerah kami bisa ditutupi oleh Majalengka begitupun sebaliknya,” ungkapnya.
Bupati Majalengka, Dr H Sutrisno SE MSi mengatakan, juga merasa sangat cocok kalau Gorontalo memilih Majalengka untuk mengembangkan potensi pertanian khususnya ketiga hal tersebut. Sebab menurutnya, untuk Bawang, sepanjang musim Majalengka selalu memiliki stok.
Sebagai contoh, kata dia, jika musim kemarau wilayah utara menjadi sentra penghasil bawang merah. Banyak petani dari Brebes menanam bawang di Majalengka. Sedangkan musim hujan, ada bawang daun yang tumbuh subur ditanam di wilayah selatan.
“Nanti juga kami akan berkunjung kesana (Gorontalo, red), karena katanya ada beberapa warga Majalengka yang tinggal disana. Kalau memang mereka mau belajar terkait pertanian ke Majalengka, ya silahkan saja karena memang di kita wilayah yang cocok,” ujarnya.
Selain itu, Rusli juga mengunjungi Gunung Panten desa Sidamukti Kecamatan/Kabupaten Majalengka. Ia bersama rombongannya meninjau langsung lokasi pertanian mangga gedong Gincu yang dijadikan studi banding.
Rusli berharap studi banding langsung ke lokasi dan kepada para petani yang ada di Sidamukti merupakan agenda yang wajib. Hal ini demi pengembangan mangga gedong Gincu yang akan diterapkan di wilayah provinsi Gorontalo. Apalagi, di Gorontalo sendiri bercuaca mirip sama dengan Majalengka yang ber-suhu panas sedang.
\"Kami ingin melihat langsung dan ingin menyerap ilmu cara menanam mangga Gedong Gincu langsung ke Majalengka. Kualitas mangga Gincu di sini (Majalengka, red) saya dengar yang terbaik. Makanya ini dalam rangka studi banding yang akan segera kami terapkan di Gorontalo,\" ujar Rusli, Kamis (6/7).
Selain itu, pihaknya ingin belajar pengembangan potensi bukit. Alasannya di wilayahnya sendiri banyak terdapat perbukitan. Sehingga jika dimanfaatkan bukit-bukit di wilayahnya bisa sama maju seperti gunung Panten Paralayang.
\"Makanya kami ingin belajar, di kami juga banyak bukit. Perlu untuk ditingkatkan untuk menjadi daya tarik wisata yang menjanjikan seperti di Majalengka ini,\" ungkapnya.
Sementara itu, petani Mangga Gedong Gincu, Yana (56) menyambut baik rombongan gubernur Gorontalo bersama Bupati serta sejumlah kepala OPD. Pihaknya menerangkan, untuk mengembangkan pohon mangga Gedong Gincu yang baik harus dirawat seperti memelihara istri sendiri.
\"Jadi, untuk mengembangkan pohon mangga Gedong Gincu sangat mudah tapi juga susah. Ibaratnya, kita harus menyayangi istri sendiri di rumah. Sama halnya dengan merawat pohon mangga gedong. Harus dirawat secara telaten, kalau ada rumput di sekitar pohon, harus segera dibuang dan disingkirkan. Ada dahan yang mati langsung pangkas, itu akan membuat pohon tumbuh dengan baik,\" bebernya.
Yana juga diundang langsung oleh Gubernur Gorontalo manakala pihaknya menginginkan orang dari Majalengka untuk mendidik petani Gorontalo belajar langsung kepada petani bersangkutan. \"Tentu saya siap, menyebarkan ilmu juga tugas yang mulia, yang penting akomodasi dan fasilitasnya ada, saya siap menyalurkan ilmu,\" imbuhnya. (hrd/hsn)
Sumber: