Padi Diserang Hama Wereng, Hentikan Benih Kualitas Buruk

Padi Diserang Hama Wereng, Hentikan Benih Kualitas Buruk

INDRAMAYU – Terancamnya gagal panen di Indramayu pada musim tanam gadu juga dinilai Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indramayu Bhisma Panji, akibat penyakit methek, klowor, kerdil yang dibawa oleh hama Wereng. 
\"hama
Hama Wereng serang tanaman padi di Indramayu. Foto: Apriyanto/Rakyat Cirebon
Menurutnya, pemda perlu melakukan pemberdayaan terhadap benih lokal, tenik menanam, penggunaan dosis obat hingga penelitian agar bisa mengatasi persoalan yang melanda petani saat ini. “Pertanian di Indramayu terancam gagal, karena penyakit virus yang dibawa oleh hama wereng,” bebernya.

Ia mengatakan, adanya permasalahan yang melanda petani di Indramayu sangat disayangkannya, mengingat virus yang dibawa oleh hama wereng tersebut sulit diberantas, sehingga pemilihan jenis benih yang tahan terhadap serangan penyakit klowor harus digunakan oleh petani. 

“Apalagi banyak benih lokal yang sudah teruji tahan terhadap penyakit yang dibawa oleh hama wereng tersebut. Seperti Sinedok, Glabed, varietas lainpun semisal Ir 42 bisa menjadi pilihan, sedangkan untuk Ciherang sebaiknya tidak ditanam dahulu,”kata dia.

Diakui, saat ini perlu adanya penelitian lebih lanjut oleh pihak terkait guna menyelesaikan persoalan itu, serta harus dihentikan penggunaan benih yang tidak tahan hama wereng.

Diungkapkan, sebagai salah satu cara dalam menanggulangi serangan penyakit klowor, tanaman yang sudah terkontaminasi sejak masa perbanyakan anakan harus dieradukasi atupun dicabut untuk dimusnahkan, kemudian disulam dengan benih yang sehat, dan tahan terhadap serangan penyakit tersebut. 

“Sementara untuk pemupukan tanaman padi, penggunaan pupuk berimbang sangat dianjurkan untuk digunakan, termasuk juga penambahan unsur kalium, sedangkan untuk kadar nitrogen yang diberikan pada pupuk yangan terlalu berlebihan.

“Penggunaan penembus atau pelapis sebagai tambahan pada pestisida yang disemprotkan, guna sebaiknya digunakan oleh petani,” ucapnya.

Ketua Mari Sejahterakan Petani (MSP) Indonesia, Carkaya mengaku, Virus tungro yang menyerang tanaman pertanian di Indramayu sebetulnya sudah diprediksi karena faktor hama wereng yang sudah menyerang tanaman sejak masa tanam. 

Kurang sigapnya petugas dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk melakukan langkah kongkrit dalam mengantisipasi maupun menekan penyebaran virus tungro belum sepenuhnya dilakukan secara serius. 

Dengan adanya hal itu, tentu akan berdampak pula terhadap penurunan produksi secara merata di Indramayu sekitar 30-70 persen di musim tanam gadu Tahun 2017.

Oleh karena itu, pihaknya berharap kedepan, Pemerintah Daerah (Pemda) Indramayu melakukan kebijakan kongkrit dalam sektor pertanian, seperti gencarnya sosialisasi di tingkatan petani baik dari tehnik tanam.  pemilihan jenis benih maupun penggunanan obat. (yan)

Sumber: