Pemotor Sulit Beraktivitas, Pilih Menyeberang Kolong Jembatan

Pemotor Sulit Beraktivitas, Pilih Menyeberang Kolong Jembatan

INDRAMAYU - Masih diberlakukannya penutupan di ratusan titik putaran arah memaksa pengendara lokal, khususnya pemotor melintasi jalan pintas yang dibuat di bawah kolong jembatan. Hal ini dianggap bisa mengurangi jarak tempuh dan waktu dibandingkan harus memutar di putaran yang ditentukan oleh pihak kepolisian.
\"pemotor
Pemotor lokal kesulitan beraktivitas. Foto: Tardi/Rakyat Cirebon
Dipilihnya kolong jembatan, menurut beberapa pemotor menjadi satu-satunya pilihan agar tidak terlalu lama dan jauh dalam menempuh perjalanan aktivitasnya. Untuk bisa melintasi kolong jembatan yang dilengkapi fasilitas oleh warga penyedianya, pemotor harus membayar Rp1.000 sampai Rp2 ribu sebagai pengganti jasanya. 

\"Daripada muternya jauh mending motong jalan lewat bawah jembatan. Ngasihnya sih seikhlasnya,\" kata seorang pemotor, Sutirman (30).

Dengan adanya jalan pintas buatan, ‎pemotor mengaku terbantu dan lebih aman dalam situasi arus lalu lintas yang masih sangat ramai kendaraan pemudik. Meski ada genangan air, namun permukaan yang dilalui sudah dipasang anyaman bambu dan kayu. 

\"Motor bisa lewat. Tidak khawatir ada air atau lumpur. Ada juga jalan pintas putar arah yang melewati perkampungan,\" kata dia. Pemotor lainnya, Nuryasin (23) menuturkan, warga lokal sudah terbiasa harus mengalah setiap musim mudik berlangsung. 

Jalan pintas yang disediakan warga itu diantaranya terdapat di wilayah‎ Widasari dengan jumlah sekitar 3 titik, Jatibarang 1 titik, Lohbener 2 titik, dan banyak lagi dengan lokasi yang tersebar di sepanjang jalur pantura. \"Warganya kreatif. Malah ada yang pasang papan tulisan untuk memberikan tanda,\" ungkapnya.

Keterpaksaan itu, lanjutnya, dapat dipastikan akan berlangsung hingga Minggu (2/7) besok. Karena biasanya pihak kepolisian baru membuka kembali putaran arah yang ditutup setelah H+7 lebaran. \"Mungkin Senin lusa baru normal lagi,\" tukasnya. (tar)

Sumber: