Rumah Kelahiran Rasulullah SAW Kini Jadi Perpustakaan

Rumah Kelahiran Rasulullah SAW Kini Jadi Perpustakaan

JIKA kita berkunjung ke Masjidilharam, dan menengok sebelah arah timur. Tentu kita akan melihat sebuah bangunan yang letaknya beberapa ratus meter dari Masjidilharam. Sebuah bangunan sederhana berwarna cokelat muda terlihat sangat jelas oleh para jamaah yang tengah melaksanakan ibadah di Masjidilharam.
\"rumah
Rumah kelahiran Rasulullah SAW. Foto: Deny/Radar Cirebon
Setelah saya menanyakan, ternyata bangunan sederhana tersebut merupakan sebuah perpustakaan milik kerajaan Arab Saudi. Namun tidak banyak yang tahu, tentang perpustakaan tersebut. Siapa sangka perpustakaan tersebut merupakan jejak sejarah besar Islam.

Ternyata perpustakaan tersebut sebelum menjadi perpustakaan, adalah sebuah rumah. Namun tentu kita banyak yang bertanya-tanya rumah tersebut apakah hanya sebatas rumah biasa. Ya rumah tersebut merupakan rumah tempat lahirnya Nabi besar Muhammad SAW, Rasulullah. Rasulullah dilahirkan oleh seorang ibu bernama Aminah disebuah rumah yang letaknya beberapa ratus meter dari Masjidilharam.

Rumah tempat lahirnya nabi Muhammad setelah beberapa kali dilakukan renovasi. Akhirnya oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dibuatlah Perpustakaan. Dimana perpustakaan tersebut cukup lengkap, selain menyuguhkan berbagai macam jenis buku, juga menyuguhkan berbagai macam kitab-kitab Islam.

Ustadz Jaenudin mengatakan, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sengaja membangun perpustakaan dirumah tempat Nabi Muhammad dilahirkan. \"Kerajaan Saudi memang ingin bertujuan agar situs sejarah Islam tidak hilang, khususnya rumah tempat lahirnya Nabi kita Muhammad SAW,\"ujarnya.

Jaenudin mengatakan rumah tempat lahirnya Nabi Muhammad memang sudah berulang kali dilakukan renovasi hingga akhirnya menjadi sebuah perpustakaan. \"Kalau asli rumah waktu nabi Muhammad lahirkan itu rumahnya masih sangat sederhana. Hanya tumpukkan batu-batu hingga tinggi sampai membentuk atap,\"ujarnya.

Jaenudin menuturkan, selain rumah tempat lahir nabi Muhammad, pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga melestarikan situs dan sejarah Islam agar tidak punah. \"Misalkan disitu tempat sejarah ada sahabat Nabi, maka nama sahabat Nabi tersebut lalu dijadikan sebagai nama jalan. Dan juga banyak lagi situ sejarah Islam yang dilestarikan Saudi tentunya agar tidak hilang ditelan oleh zaman,\"ungkapnya.(deny hamdani)

Sumber: