Rp78 Miliar untuk Bangun Sarana Listrik di Bandara Kertajati

Rp78 Miliar untuk Bangun Sarana Listrik di Bandara Kertajati

MAJALENGKA - Manajer PT PLN persero Distrbusi Jawa Barat Area Sumedang Ririn Rachmawardini mengatakan PLN akan menyiapkan 15 Mega Volt Ampaere (MVA) untuk menopang listrik di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka di tahap I di tahun 2017, dengan nilai sekitar Rp78 miliar. 
\"proyek
Proyek pembangunan BIJB. dok. Rakyat Cirebon
“Uang itu untuk pembelian material MDU, kabel dan jasa. Yang paling besar untuk pembelian material. Sedangkan jaringan kabel bawah tanah sepanjang 38 kilometer dari GI Cikedung menuju Bandara Kertajati” jelas Ririn, Jumat (16/6).

Menurutnya, daya sebesar itu sangat cukup untuk menopang listrik bandara ketika beroperasi, namun tidak menutup kemungkinan daya listrik bakal ditambah dan dibuatkan Gardu Induk di Kecamatan Kertajati.

\"Kita dukung BIJB Kertajati, karena efeknya untuk Majalengka dan daerah sekitar lainnya. BIJB akan disuplai dari dua gardu induk, Cikedung dan bakc-upnya dari Kadipaten Baru,” ujarnya. 

Ririn menambahkan, pihaknya akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terlebih di Puasa dan Lebaran nanti. “Kami selalu berkordinasi dengan PLN Majalengka dan melakukan pengecekan infeksi-infeksi,” katanya.

Sementara itu, manager PLN Majalengka Iwan Fuji menuturkan, pasokan listrik untuk proyek nasional BIJB sudah masuk tahap satu. Dan sekarang masuk tahapan penggelaran kabel dari Gardu Induk Cikedung menuju Majalengka.

\"Kabel sudah digelar dengan melewati lahan perkebunan, perhutanan, sehingga sedikit menyulitkan. Namun Insya Allah target listrik untuk BIJB sesuai target,” katanya.

Menurutnya, saat ini PLN Majalengka sedang mempersiapkan pasokan listrik di bulan Ramadhan dan Idul Fitri.  Kendati demikian, di dua momentum itu ada peningkatan pemakaian Kwh listrik di daerah perkampungan. Upaya yang dilakukan yakni pemeliharaan dan pergantian kabel terbuka menjadi tertutup. 

\"Orang banyak mudik dari kota menuju ke kampung, otomatis banyak aktivitas di kampung, dan di kota sedikit. Hal itu yang sedang kita antisipasi,” imbuhnya. 

Pemeliharaan dan pergantian sendiri, lanjut Iwan, sudah mencapai daerah Tomo dan Tolengas Sumedang, sementara untuk wilayah Kadipaten sudah sampai pasar Kadipaten. \"Nanti ke daerah lain seperti Bantarujeg, Lemahsugih,” jelasnya.(hsn)

Sumber: