Kadipaten Bakal Jadi Kawasan Metropolitan

Kadipaten Bakal Jadi Kawasan Metropolitan

MAJALENGKA – Pemkab Majalengka terus mendorong warga agar tidak jadi penonton di rumah sendiri saat BIJB beroperasi. Apalagi, wilayah Kadipaten bakal disulap menjadi kawasan Metropolitan.
\"hut
Aang Hamid Suganda (kanan). Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Bupati Majalengka, Dr H Sutrisno SE MSi membenarkan dalam rencana pembangunan Pemprov Jawa Barat kedepan, Kecamatan Kadipaten akan menjadi salah satu kawasan metropolitan di masa mendatang. Nantinya, Kadipaten akan dijadikan  lokasi pembangunan di Jawa Barat bagian timur.

Menurutnya, beberapa persyaratan yang dapat mewujudkan Kadipaten sebagai pusat perkotaan harus memiliki universitas, rumah sakit kelas B dan bebas dari bangunan-bangunan tinggi yang mengganggu transportasi udara sebagai pusat bandara.

\"Kadipaten mempunyai lokasi cukup strategis. Berjarak kurang lebih 15 kilometer dari Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, dan itu sangat memungkinkan pengembangan ke depannya,\" katanya.

Ia mengatakan, Kadipaten juga sebagai daerah penghubung antara Bandung Raya dan Cirebon Raya. Dengan strategisnya lokasi itu tentunya akan menumbuhkan perekonomian dan daya beli masyarakat di sekitar tersebut.  

Apalagi, kata dia, dengan adanya pembangunan BIJB, Pemkab telah berencana mendesain dan memplot kawasan–kawasan di Majalengka yang bakal diprioritaskan pembangunan. Seperti kawasan industri, pariwisata, dan pusat perkonomian. 

\"Mega proyek bandara rencanannya diintegrasikan dengan konsep Aetropolis yang cakupanya dengan radius 60 KM2. Menurut perputaran jarum jam dan diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sekitar 1,2 juta,\" pungkasnya.  

Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk wilayah Selatan yang kondisi daerahnya berbukit–bukit dan sejuk, akan dijadikan kawasan pengembangan pariwista, pemukiman ekslusif, pembuatan hotel dan lainnya.  

“Di selatan Majalengka dengan flora dan fauna kawasan pegunungan Ciremai yang indah dan menawan akan dibangun kawasan rekreasi andalan yakni objek wisata Situ Sangiang. Kawasan itu akan ditata kembali dan dikembangkan menjadi kebun binatang serta menjadi pusat wisata lainnya,” jelasnya.

Sutrisno mengungkapkan, salah satu langkahnya melakukan kerjasama (MoU) dengan Pemda Kuningan. 

Tujuanya, untuk membuka jalur transportasi perbatasan agar dapat terkoneksi dengan objek wisata yang ada di Kabupaten Kuningan. 

Sehingga, kedepan kedua daerah ini memiliki objek wisata terpadu. Di Kuningan ada kebun raya, di Majalengka ada kebun binatang. 

Menurutnya, dengan memperluas infrastruktur jalan lokasi wisata itu. Ini bertujuan dalam rangka menarik wisatawan lokal, domestik, maupun wisatawan asing ke Majalengka. 

“Pada akhirnya, bila semua itu terwujud rakyat Majalengka tidak hanya menjadi penonton di rumahnya sendiri. Atau dalam arti kata bukan menjadi objek pembangunan, tetapi subjek pembangunan itu sendiri,” ujarnya.

Selain itu, ia mengungkapkan, bertepatan dengan HUT Majalengka yang ke-527 pada 7 Juni sengaja mengambil tema \"Visit Majalengka untuk Tujuan Kota Wisata dan Kota Bandara\".

\"Karena, kita punya destinasi wisata unggulan Panyaweuyan dan Paralayang. Ditambah dengan objek wisata Majalengka lainnya yang menawarkan banyak potensi. Dengan begitu simpul simpul ekonomi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat akan terlihat di sektor wisata,\" imbuhnya.

Sementara itu, Komisaris PT BIJB, Aang Hamid Suganda mengatakan, setelah proyek BIJB selesai, maka pengembangan selanjutnya yakni aero city.

\"Nantinya, aero city akan dibangun dengan bersamaan proyek proyek yang lain. Jadi, tidak menghambat satu sama lain. Justru dengan begitu Majalengka akan terlihat lebih banyak pembangunan,\" ujar Aang.

Mantan bupati Kuningan ini mengungkapkan, aero city memang sudah terkonsep rapih dalam masterplan. Oleh karena itu, pembangunannya tidak akan asal-asalan.

 Hanya saja pembanguan untuk tahap itu harus selesai dulu tahap pembangunan bandaranya. \"Semua sudah ada masterplan-nya masing-masing. Semuanya juga akan dikerjakan sesuai dengan target,\" jelasnya.  (hsn/hrd)

Sumber: