Tak Hafal Hari, Kaget Besok Harus Pulang

Tak Hafal Hari, Kaget Besok Harus Pulang

IBADAH Ramadan kali ini terasa lebih spesial dibandingkan  Ramadan sebelumnya.  Pasalnya selain bisa beribadah khusyu, saya termasuk orang yang sangat beruntung karena bisa beribadah di Masjidilharam maupun Masjid Nabawi yang pahalanya  ratusan kali jika dibandingkan dengan ibadah di kampung. 
\"suasana
Suasana jalan di kota suci Makkah. Foto: Pai/Rakyat Cirebon
Sungguh saya sangat bersyukur kepada Allah SWT yang sudah mendengarkan do\'a saya selama ini, dan tentunya juga kepada HU Rakyat Cirebon dan Radar Cirebon, serta Salam Tour  yang sudah memberikan kesempatan kepada saya ikut dalam Umrah Ramadan tahun 2017 ini.

Terbetik dalam hati ini ingin rasanya saya dan keluarga bisa berumrah kembali . Saya akui, selama perjalanan menuju Saudi Arabia sudah banyak pelajaran yang bisa saya petik, dari mulai membiaskan diri untuk sabar serta tidak mengumpat atau mengeluh hingga, harus saling berdesak-desakan dan sabar dalam antrian panjang di tengah cuaca panas yang mencapai 53 derajat selsius. 

Bagi para jamaah, bahkan rutinitas yang padat yang harus dilakukan ,justru bukan menambah lelah atau malam. Sebaliknya hal itu menambah kekuatan bagi saya dan jamaah lainya untuk berlomba mendapatkan yang terbaik.

Misalnya saja di Madinah saya nyaris pingsan saat ingin ke Raudhoh dan ke Makam Nabi Muhammad SAW. Bahkan Piping, rekan satu kamar saya harus rela HP terbaru miliknya rusak saat antri di Raudhah. Belum lagi saat berdesak desakan  dalam lautan manusia saat Tawaf dan berebut ke Hijir Ismail maupun ke Hajar Asswad. 

Namun semua itu  sangat menyenangkan, hingga saya dan jamaah lainya selama di Makkah ini lupa dengan hari. Sebab yang ada di kepala hanyalah bagaimana bisa terus beribadah dan meningkatkan amalan kita. 

Sehingga saking asyiknya dengan rutinitas di kota suci Makkah, kami sempat kaget mendapat pesan dari pimpinan rombongan umrah Salam Tour, yakni Ust H Dede Muharam Lc yang tiba-tiba memerintahkan kami untu siap-siap mengemasi dan packing barang karena besok jam 8 pagi harus cek out. Saya sampa lupa besok hari apa. 

Saya masih larut pada malam-malam di Kota Suci Makkah. Tidak pernah mati. Suasana malam hingga sahur sangat ramai. Baik di pasar maupun di jalan jalan termasuk di mall.  

Sisa satu hari  sungguh berharga yang harus saya manfaatkan diantaranya adalah berdoa bagi diri saya dan keluarga, maupun untuk perusahaan. Juga untuk rekan kerja dan para tetangga. Semoga diberikan kekuatan dan keberkahahan sehingga bisa kembali ke tanah suci ini, Amiin. (pai)

Sumber: