Bawa Sajam, Dua Anak SMP Ditangkap Polisi
Selasa 23-05-2017,06:00 WIB
KUNINGAN - Tawuran antar pelajar dengan berbekal senjata tajam nyaris saja terjadi di Kabupaten Kuningan Kuningan yang merupakan Kabupaten Pendidikan. Ironisnya para pelakunya yaitu siswa berseragam SMP alias masih ABG.
|
Siswa SMP diamankan Polisi. Foto: Aleh/Rakyat Cirebon |
Berdasarkan data yang diperoleh, sekitar pukul 12.30 WIB siang petugas Patroli Sat Shabara Polres Kuningan, menerima laporan dari salah seorang guru di Kecamatan Garawangi, bahwa ada sekelompok anak-anak SMP dengan mengendarai sepeda motor dengan baju yang sudah dicorat-coret.
Ketika melintas didepan SMP Garawangi, sekelompok anak SMP yang melakukan kompoi tersebut memancing-mancing dan berkata kotor kepada anak-anak SMP Garawangi, namun berhasil dicegah sehingga para siswa SMP 1 Garawangi tidak terpancing.
Petugas Kepolisian yang menerima laporan, langsung mengejar sekelompok anak SMP yang menuju arah kota Kuningan, petugas patrol yang melihat anak-anak SMP yang berjumlah lebih dari 20 orang yang sedang berkumpul di taman Winduhaji.
Kedatangan petugas Kepolisian langsung membuat kocar kacir, karena kalah jumlah petugas berhasil mengamankan dua orang siswa SMPN 1 Lebakwangi, tiga unit sepeda motor dan tas yang berisi golok, gis sepeda motor, kedua siswa tersebut kemudian dibawa ke Mapolres Kuningan.
Kasat Sabhara Polres Kuningan AKP A Setiaji mengatakan, ditangkapnya dua pelajar SMP oleh petugas ini diduga hendak tawuran, karena didalam tas yang mereka bawa ada satu buah gear sepeda motor dan satu buah golok.
Selain itu petugas juga mengamankan tiga sepeda motor yang ditinggalkan oleh para siswa yang kabur.
“Ditangkapnya dua siswa SMP ini, kami menduga masih ada hubungannya dengan ditangkap sebelumnya, mereka saling ejek di media social. Untuk pembinaan dan efek jera kami panggil guru dan orang tuanya,” katanya.
Wakil Bupati Kuningan Dede Sembada mengaku prihatin dengan ditangkapnya dua siswa SMP ini, apalagi salah satu siswa masih duduk di kelas 2 SMP dengan membawa senjata tajam.
“Saya menghimbau kepada para siswa dalam merayakan kelulusan, jangan corat-coret baju, lebih baik didikasihkan kepada adik-adiknya,” kata Wabup ketika ditemui usai menghadiri pembukaan pasar murah di Mapolres Kuningan.
Terpisah, AR (14) mengaku bahwa dirinya hanya ikut-ikutan kakak kelasnya, dan tidak ada niatan untuk tawuran namun hanya ingin merayakan kelulusan dengan mencorat-coret baju. (ale)
Sumber: