Mantan Sekda Ikut Konvensi DPD II Partai Golkar

Mantan Sekda Ikut Konvensi DPD II Partai Golkar

MAJALENGKA - Sebanyak empat kandidat bakal calon bupati (balonbup) Majalengka yang mengikuti konvensi di DPD II Partai Golkar Kabupaten Majalengka akan menyampaikan visi misinya pada Senin ini (22/5).
\"ade
Ade Rachmat (tengah). dok. Rakyat Cirebon
Keempat balonbup tersebut yakni, mantan Sekda Majalengka yang juga wakil Sekretaris DPD Golkar Provinsi Jawa Barat H Ade Rachmat Ali MSi, Drs H M Taufan Ansyar, Moch Ramdani, serta H Maman Suherman.

Penyampaian visi misi tersebut, merupakan salah satu rangkaian tahapan dan persyaratan bagi balonbup Majalengka pada pilkada 2018 mendatang dengan menggunakan DPD II Partai Golkar sebagai kendaraan politik. Selain itu, dukungan suara juga harus didapatkan oleh para balonbup dari pemilik suara yang sah.

Sementara itu, salah satu peserta konvensi balonbup Majalengka dari partai Golkar, Drs H Ade Rachmat Ali MSi mengaku jika semua kandidat memiliki potensi dan kekuatan yang sama. Yakni, ingin membuat Majalengka menjadi lebih baik.

Ade dalam visi misinya berkeinginan menjadikan Majalengka Cantik. Yakni, cerdas, agamis, nyaman, tertib,inovatif, dan kondusif.  Dia beralasan, kedepan Majalengka akan menjadi suatu daerah yang terus berkembang dan bersolek seiring dengan adanya BIJB.

Dijelaskanya, cerdas disini bahwa masyarakat Majalengka harus memiliki SDM yang handal. Sebab, kebutuhan kedepan seiring dengan berubahnya sebagian wilayah kabupaten Majalengka dari pertanian menuju kota industri menuntut untuk dibutuhkannya tenaga profesional yang handal. 

“Hal itu bisa terwujud dengan mengefektifkan pendidikan agar bisa dijangkau oleh semua kalangan. Terlebih, masyarakat yang kurang mampu. Sehingga, angka lama rata sekolah bisa dinaikan. Belum lagi ditambah dengan program-program pelatihan,” ujarnya.

Sementara agamis, kata Ade, ingin menjadikan masyarakat Majalengka sebagai masyarakat yang memegang teguh nilai-nilai Agama tanpa menghilangkan nilai adat dan budaya setempat. Contohnya, masyarakat Bali bisa hidup berdampingan tanpa harus ada persinggungan antara agama, adat, dan kebudayaan. 

“Sementara untuk nyaman, saya mempunyai tujuan ingin masyarakat Majalengka hidup dengan nyaman. Artinya, bisa terpenuhi kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan daya beli,” ujarnya.

Visi selanjutnya, kata dia, yaitu tertib. Dia ingin menjadikan seluruh masyarakat Majalengka taat aturan di semua kalangan. Baik itu pejabat ataupun rakyat. Sehingga, nantinya akan timbul suasana kondusif. Dan hal tersebut yang sangat dirindukan oleh kalangan investor yang akan tertarik untuk menanamkan modal di Majalengka.

Selain itu, Ade juga ingin menjadikan Majalengka sebagai kota yang inovatif, dengan memberikan segala peluang bagi setiap warga masyarakat yang ada di Majalengka. 

Sebagai contoh, ia menjelaskan, sebenarnya banyak industri kreatif di Majalengka yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal itu perlu diberi perhatian khusus agar bisa berkembang. 

“Belum lagi banyak generasi muda yang berbakat di beberapa bidang olahraga namun kurang mendapatkan fasilitas yang memadai untuk menyalurkan bakat tersebut. Bahkan, kalaupun fasilitas ada, terkesan dipersulit untuk memakainya,” tandasnya.(hsn)

Sumber: