Ayo Pakai Rotan Tegalwangi

Ayo Pakai Rotan Tegalwangi

CIREBON –  Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) bersama para pengusaha mebel dari berbagai wilayah, menggelar acara deklarasi tanggal 16 Mei sebagai Hari Mebel Indonesia. 
\"deklarasi
Deklarasi hari mebel Indonesia. Foto: Dandy/Rakyat Cirebon 
Deklarasi yang dilakukan di atas kursi rotan raksasa itu berlangsung di lapangan Garuda, Desa Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Selasa (16/5).

Deklarasi itu sebagai upaya mengenalkan Tegalwangi sebagai kampung wisata dan produsen rotan di Cirebon.  HIMKI juga mengajak masyarakat menggunakan rotan  Tegalwangi.

Ketua HIMKI  DPD Cirebon, Muhammad Akbar menjelaskan, saat ini Cirebon sudah mulai ramai pengunjung. Hal itu dipicu semakin baiknya infrastruktur dari dan menuju Cirebon.

Bahkan, kata dia, tahun depan seiring beroperasinya Bandaran Internasional Jawa Barat (BIJB), Cirebon akan kebanjiran pengunjung baik yang ingin berwisata maupun mengembangkan usaha dan  investasi.

Hal ini, merupakan sinyal yang baik untuk pengembangan kualitas dan produktivitas rotan di Tegalwangi agar gaungnya sebagai kampung rotan lebih terdengar lagi.

“Tahun depan kami dorong pariwisata menggunakan furniturnya dengan rotan. Bahkan, ke sekolah - sekolah juga kami arahkan menggunakan kursi rotan,” ungkap Akbar kepada Rakyat Cirebon di sela kegiatan deklarasi Hari Mebel Indonesia, Selasa (16/5).

Menurutnya, untuk mendukung eksistensi perajin rotan Tegalwangi, HIKMI juga siap memfasilitasi  sebagai pelopor  pengadaan  berbagai kebutuhan lainnya. 

“Kami akan usahakan kampung  Tegalwangi ini menjadi kampungnya rotan. Juga akan dibuat taman sehingga masyarakat menjadi nyaman. Biar menjadi ikon di Tegalwangi,” jelasnya.

Pihaknya juga akan meningkatkan penjualan produk rotan. Tak hanya di pinggir  jalan, jika perlu galeri rotan ada di tengah-tengah kampung agar wisatawan yang  datang bisa membeli dan melihat langsung pembuatan produk rotan Tegalwangi. “Kami akan buat ruko-ruko untuk menggerakan ekonomi masyarakat,” sambungnya.

Terkait pemilihan tanggal, Ketua HIMKI Ir Soenoto mengatakan, bobot kursi rotan raksasa adalah 1.605 kg jadi bisa disimbolkan menjadi 16/5 menjadi tanggal yang pilih.

Soenoto, menjelaskan, ada berbagai tujuan dilakukannya deklarasi hari mebel Indonesia ini, diantaranya untuk  menumbuhkembangkan industri mebel dan kerajinan Indonesia. 

Menurut Soenoto, Indonesia mempunyai seribu satu alasan untuk menumbuhkembangkan industri mebel dan kerajinan, karena sumber daya alamnya sangat mencukupi dan sumber daya manusianya sangat mumpuni serta pasar lokal maupun ekspor terbuka luas.

“Salah satu contoh, Amerika mengkonsumsi mebel dan kerajinan sekitar 111 miliar dolar, dalam setiap tahunnya. Sedangkan kita punya target yaitu 5 miliar dolar, artinya kalau dari Amerika kita bisa meraih 5 persennya saja, maka target kita bisa tercapai,” ujarnya.

Meskipun demikian, lanjutnya HIMKI tidak boleh terlena hanya fokus di pasar internasional, sementara pasar domestik yang juga tidak kalah besarnya jangan sampai terlewatkan. Diketahui bersama, bahwa furniture adalah kebutuhan primer yang pokok yang paling utama.

Selian itu, tujuan lain dilakukan deklarasi ini juga Soenoto menegaskan,  untuk membangkitkan semangat, agar tumbuh kembangnya industri mebel di Indonesia semakin bagus. Pasalnya Indonesia adalah surga bagi para pengusaha mebel dengan potensi yang sangat besar.

Dikatakan Soenoto kegiatan ini juga menjadi momen diamana deklarasi hari mebel sebagai titik awal menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk-produk buatan Indonesia. Pasalnya secara kualitas produk Indonesia bisa bersaing dengan luar negeri.

\"Semua kualitas ada mulai rendah sampai tinggi. Kita berharap masyarakat, instansi, dan pemerintah untuk menggunakan produk lokal, dan kita sepakat pemerintah yang tidak menggunakan produk lokal akan kita catat dan umumkan pada publik,\" katanya.

Puncak kegiatan deklarasi ditandakan dengan pemukulan gong sebanyak 5 kali, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan diakhiri dengan  penandatangan MoU HIMKI dengan PT PPI dan PT Sarina. (wan/dyn)

Sumber: