UNBK Pendidikan Kesetaraan Berlangsung Aman
Senin 15-05-2017,16:00 WIB
CIREBON - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi peserta didik kesetaraan berlangsung aman. Peserta ujian yang tersebar di beberapa sekolah melaksanakan dengan tertib dan penuh perhitungan seperti halnya siswa yang melaksanakan UNBK di sekolah formal lainnya.
|
UNBK pendidikan kesetaraan. Foto: Zezen/Rakyat Cirebon |
Seperti yang terjadi di SMKN 1 Kota Cirebon, yang kebetulan digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan UNBK oleh peserta PKBM Kayuwalang Asih dan PKBM Nyi Mas Gandasari itu tidak mengalami kendala apapun. Pasalnya disamping pihak sekolah telah memfasilitasi pun juga dari peserta ujian telah memahami sistem kerja menyelesaikan UNBK.
Hal itu seperti diakui oleh Sari Nurhayati Proktor Utama di SMK N 1 Cirebon, bahwa proses UNBK selama dua hari ini berlangsung aman.
“Acara sudah dilangsungkan selama 2 hari ini, yakni dari mulai Sabtu dan Minggu (13-14/5) dan berlangsung lancar. Peserta sudah melewati proses simulasi dan mereka sudah diajarkan serta diberikan panduan sehingga mereka bisa mengoperasikan komputer dan menyelesaikan proses unbk dengan lancar,” terang dia kerakyat Cirebon.
Melalui kegiatan UNBK, terang Sari, peserta pendidikan kesetaraan diberikan keluasan yang sama dan mendapatkan kepedulian pemerintah. Dari segi kegiatan ujiannya disamakan dengan siswa yang pada umumnya.
“Maka melalui itu, diharapkan kedepannya, pelaksanaan UNBK itu, bisa dilaksanakan secara mandiri, tanpa harus menggunakan fasilitasi disekolah formal. Kepada pemerintah Kota untuk bisa memfasilitasi karna saat ini peserta pendidikan kesetaraan ini masih numpang, tahun depan akan lebih elok manakala sudah mandiri,”terang perempuan berkacama itu.
Sementara peserta UNBK dari PKBM Sunan Gunung Jati dan PKBM Attohiriyah menggunakan fasilitas laboratorium computer di SMAN 4 Kota Cirebon. Nur Samad, S.E pengawas di SMAN 4 Kota Cirebon mengaku terdapat dua siswa yang tidak bisa mengikuti ujian.
“Dari jumlah peserta 17 orang yang mstinya mengikuti UNBK, hanya ada 15 orang yang bisa mengikutinya, 2 siswa berhalangan hadir, karena ada jadwal masuk kerja,”tuturnya.
Padahal, terang Nur Samad sebelumnya telah diberikan informasi dipekan ini aka nada UNBK. Tetapi meskipun telah disosialisasikan, ternyata masih menyisakan peserta yang tidak mengikuti. “Mungkin mereka masih mengutamakan kerjanya, jadi mereka belum bisa masuk untuk mengikuti jadwal UNBK ini,”tuturnya.
Sementara Katiko, salah satu peserta UNBK dari PKBM Gunung Jati yang kini sudah berusia 44 tahun itu, mengaku mengikuti UNBK lantaran mengharapkan bisa memperoleh ijazah. Selain itu, akan dijadikan sebagai bekal untuk menambah wawasan serta ilmu untuk bekal dimasa depan.
“Menyesal itu dihari kemudian, maka untuk membalas rasa sesal diwaktu muda dulu, saya rela habiskan akhir pekan untuk mengikuti program kesetaraan, dan kebetulan keluarga mendukung dan kali ini tinggal menyelesaikannya saja di UNBK, kalau sudah dapat ijazah sewaktu-waktu bisa digunakan untuk mempermudah mencari kerja,” pungkas Katiko lelaki yang kini berprofesi sebagai sopir itu. (zen)
Sumber: