Rampung UN, Surat AK3 Mulai Diserbu
Jumat 12-05-2017,07:21 WIB
INDRAMAYU - Pasca Ujian Nasional (UN) remaja yang baru lulus berbondong mendatangi kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans), untuk membuat Kartu Kuning (AK3) untuk keperluan mencari kerja. Banyak dari mereka memilih sebagai buruh pabrik di kota-kota insdustri.
|
Kantor Disnakertrans padat. Foto: Apriyanto/Rakyat Cirebon |
Salah satu remaja lulusan yang baru lulus Sekolah Mengengah Atas (SMA), Adnan (19), ia bersama-teman-temanya datang ke Kantor Disnaketrans untuk membuat kartu kuning, sebagai salah satu persyaratan dalam melamar pekerjaan.
\"Biasanya yang dicari perusahaan adalah lulusan Fist Graduate, kini tinggal menunggu ijazah, lalu lamaran dikirimkan,\" ujarnya.
Lanjut Adnan, dirinya sengaja membuat kartu kuning setelah menyelesaikan UN, dengan harapan tidak mengantri terlalu lama. Tekadnya untuk bekerja di pabrik sudah bulat, hal itu dilakukanya agar bisa membantu perekonomian orang tua.
“Banyak alumni yang sudah kerja di pabrik, mereka memberikan informasi kepada kami, perusahaan mana yang tengah membuka lowongan, Kartu Kuning sudah ditangan tinggal menunggu ijazah, lalu lamaran dikirimkan,” terangnya.
Sementara itu, Kasi Penempatan Kerja Dalam Negeri Disnakertrans, Suwarno Ichrom menyampaikan, dalam dua pecan terakhir peminat AK3 cukup meningkat, namun tidak begitu banyak. Mayoritas peminat AK3 masih berusia remaja.
\"Sudah biasa, habis UN pasti lulusan SMA banyak membuat surat AK3 untuk melamar pekerjaan,\" ujarnya diruang kerjanya belum lama ini.
Dipaparkan, jumlah pembuatan surat AK3 di Tahun 2016 sebanyak 19002, dan untuk di Tahun ini sampar Bulan Mei sejumlah 1553. Jumlah tersebut dipastikan olehnya, akan terus mengalami peningkatan dari hari-ke hari. Pasalnya, layanan loket pembuatan surat AK3 masih normal.
Para pencari kerja lulusan SMA atau SMK tersebut mayoritas melamar kerja sebagai buruh pabrik di kota-kota besar, seperti Cikarang, Bekasi dan Karawang. \"Biasanya di Bulan 4-5 loket layanan pembuatan AK3 antri,\" terangnya.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans, Dady Haryadi menuturkan, banyaknya lulusan SMA ataupun SMK yang membuat surat AK3 pasca dilaksanakanya UN, merupakan fenomena yang kerap terjadi disetiap tahunya.
\"Minat bekerja mereka tinggi, tapi mayoritas kerja sebagai buruh pabrik di kota-kota besar,\" ujarnya. Ditegaskan, banyaknya pelajar yang bekerja di luar daerah diakui olehnya dikarenakan masih sedikitnya industri di Indramayu. Padahal, jika dipahami secara serius, bekerja diluar daerah banyak resiko, terlebih tingginya biaya hidup, seperti makan, dan kontrakan. (yan)
Sumber: