Nasdem Sepi dari Bacawalkot
Jumat 12-05-2017,07:14 WIB
Eeng akan Survei Sendiri Usai Lebaran, Akui Watid Digeser dari Bendahara
KEJAKSAN – DPD Partai Nasdem Kota Cirebon terhitung sebagai partai politik (parpol) yang bergerak paling awal untuk mempersiapkan diri menghadapi Pemilihan Walikota (Pilwalkot) 2018 mendatang. Mereka sudah membuka proses penjaringan bakal calon walikota (bacawalkot) sejak jauh-jauh hari.
|
Eti Herawati (kanan) bersama Walikota. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon |
“Partai Nasdem sebenarnya sudah membuka proses penjaringan bakal calon walikota, sudah cukup lama. Tapi belum ada yang mendaftar satupun,” ungkap Ketua DPD Partai Nasdem Kota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati, Kamis (11/5).
Politisi yang akrab disapa Eeng Charli itu mengaku, dirinya pun belum mendaftar. Eeng mengaku akan mengambil langkah politik terkait Pilwalkot 2018 secara realistis. Dirinya belum berani memutuskan maju untuk pencalonan, ketika belum mengetahui tingkat popularitas dan elektabilitasnya.
“Saya akan realistis saja. Kalau hasil survei saya bagus untuk tingkat popularitas dan elektabilitasnya, ya saya akan maju. Tapi kalau hasilnya buruk dan tidak memungkinkan untuk saya maju, saya tidak mau mengambil resiko,” ujarnya.
Untuk itu, Eeng mengaku, dirinya akan meminta lembaga survei tertentu untuk mengukur tingkat popularitas dan elektabilitasnya. Eeng akan meminta hasil survei terhadap dirinya pribadi mengenai peluang untuk maju di pilwalkot.
“Saya akan meminta survei untuk diri saya sendiri, tapi secara objektif. Mungkin setelah lebaran Idulfitri akan dimulai. Hasilnya seperti apa, akan saya sampaikan ke DPP, tidak untuk dipublikasikan,” kata wakil ketua DPRD Kota Cirebon itu.
Sementara itu, mengenai pergantian Ir H Watid Sahriar MBA dari posisi bendahara DPD Partai Nasdem Kota Cirebon, Eeng menegaskan, bukan dilatarbelakangi konflik atau persoalan tertentu. Semata-mata ingin Watid lebih fokus di DPRD sebagai ketua Komisi B.
“Pak Watid repot waktunya. Karena ketua, sekretaris dan bendahara sering rapat-rapat ke Bandung dan itu harus siap. Sedangkan Pak Watid mungkin punya kesibukan luar biasa, apalagi beliau ketua Komisi B di dewan. Jadi pergantian itu bukan karena ada masalah. Saya sama Pak Watid baik-baik saja,” katanya.
Sebelumnya, Watid juga tak menampik, posisinya sebagai bendahara DPD Partai Nasdem sudah digantikan. Secara diplomatis, Watid mengaku, agar dirinya fokus menjalankan kerja-kerja legislatif di dewan. “Iya sudah diganti. Tapi tidak apa-apa, tidak ada masalah,” kata Watid. (jri)
Sumber: