Wisata Berbasis Kawasan Sulit Berkembang
Sabtu 06-05-2017,03:17 WIB
Terkendala Ego Sektoral Kepala Daerah Ciayumajakuning
KESAMBI - Pengembangan potensi wisata di wilayah Ciayumajakuning masih terganjal sulitnya sinergi antar pemerintah daerah. Pasalnya, tiap daerah masih mengandalkan potensinya masing-masing yang membuat wisata berbasis kawasan masih sulit berkembang.
|
Gua Sunyaragi. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon |
Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPC Ciayumajakuning, M Taufik Hidayat membenarkan, saat ini kendala utama belum optimalnya pengembagan wisata di Ciayumajakuning ialah kurang responsifnya pemerintah daerah untuk mewujudkan pariwisata kawasan.
Padahal, kata Taufik, pariwisata tidak bisa dikotak-kotakan per daerah. Mengingat potensi wisata akan lebih menjanjikan jika dilakukan dan didukung oleh banyak pihak.
\"Jujur saya katakan masih sulit mensinergikan pariwisata antar daerah karena pemerintahnya masih mengkotak-kotakan,\" ungkapnya kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Hal ini berarti masing-masing pemerintah masih punya ego sektoral. Padahal, potensi wisata Ciayumajakuning akan sangat terbantu jika ada sinergitas antar pemerintah daerah.
\"Kalau ada wisatawan datang ke Cirebon, bukan berarti tidak bisa ke kabupaten. Tidak bisa bisa begitu. Yang namanya pariwisata itu harus saling mendukung,\" tegasnya.
Taufik menyampaikan, klaim tersebut bukan tanpa alasan. Sudah beberapa kali ASPPI mengusulkan kegiatan kepariwisataan terintegritas. Namun, mendapat penolakan dari pemerintah daerah.
\"Kadang dinas SKPDnya udah setuju, tapi kepala daerahnya yang menggagalkan. Jadi kan tidak seimbang,\" lanjut Taufik.
Lebih lagi, kata dia, saat ini infrastruktur di Ciayumajakuning sedang digenjot untuk menunjang pariwisata. Taufik menyebut, ada Tol Cipali dan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang menjadi potensi besar bagi dunia kepariwisataan.
\"Kita harus bisa melihat situasi. Adanya Tol Cipali juga sudah sangat terasa lonjakannya (wisatawan, red). Apalagi, nanti ada BIJB itu jangan sampai tidak dimanfaatkan,\" ujarnya. (wan)
Sumber: