Rentetan Masalah Warnai Hardiknas di Kuningan

Rentetan Masalah Warnai Hardiknas di Kuningan

Sekolah Ambruk, Sertifikasi Sampai Putusnya Tali Saat Upacara

KUNINGAN – Berbagai insiden terjadi pada saat Hari Pendidikan Nasional di Kabupaten Kuningan, mulai dari ambruknya bangunan sekolah, kekurangan sertifikasi guru hingga putusnya tali pada saat upacara. Memang sangat ironis bila kejadian tersebut terjadi dimomentum yang sakral seperti Hari Pendidikan Nasional. 
\"pemkab
Dian Rachmat Yanuar. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon
Salah satunya menimpa beberapa bangunan pendidikan yang ada di Kabupaten Kuningan. Dari pantauan di lapangan, tidak sedikit bangunan sekolah yang tidak layak bahkan, sampai ada yang ambruk satu hari sebelum peringatan Hardiknas.

Salah satu yang disoroti yakni SDN Cihirup 3 yang berada di Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang. Pasalnya, menjelang momentum Hardiknas atap sekolah tersebut ambruk dan menimpa kursi dan meja siswa di dalam kelas karena diterjang cuaca, pada Senin (01/05) malam. 

Bukan karena hujan beserta angin kencang yang menjadi penyebab utamanya, akan tetapi rapuhnya bangunan dan belum tersentuhnya oleh perbaikan.

Hal itu pun dibenarkan Kepala Dusun Wage, Desa Cihirup Enda Caskenda, dia mengatakan memang pada saat itu terjadi hujan dan angin kencang di tempatnya. 

Akan tetapi, karena kondisi bangunan yang memang sudah mengalami kerapuhan terutama pada penyanggah kayu di bagian atas, menyebabkan ambruknya dua bangunan SDN 3 Cihirup.

Senda dengan Enda, Kepala Sekolah SDN 3 Cihirup Hj N Yeti juga mengutarakan ambruknya atap yang menimpa sekolahannya. 

Menurutnya, insiden yang menimpa dua ruangan kelasnya yakni, kelas 3 dan 4 dikarnakan belum adanya bantuan untuk perbaikan sekolah yang mana kondisi sebelum tertepa cuaca memang sudah mengkhawatirkan.

“Pada saat kejadian memang tidak ada korban jiwa, karena terjadi pada malam hari. Akan tetapi, dengan kejadian ini menganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah, khusunya anak kelas 3 dan 4. Sementara, kita ungsikan dulu para siswa keruang lain seraya menunggu datangnya bantuan,” ujarnya saat dikonfirmasi Rakyat Cirebon, Selasa (02/05).

Bukan hanya atap roboh saja yang menghiasi Hardiknas kali ini, sertifikasi guru yang belum seluruhnya terbagi pun ikut andil didalamnya. 

Hal tersebut, mendapat tanggapan langsung dari Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Dian Rachmat Yanuar.

Menurutnya permasalahan kerusakan akan segera diatasi secepatnya. Sedangkan, masalah tidak sepenuhnya sertifikasi guru yang turun dipaparkannya itu posisinya ada di Operator Dapodik Sekolah.

Lebih jelasnya Dian mengatakan, hal tersebut bukan berarti hangus karena adanya keterlambatan proses di sekolahnya. Walaupun menurut operator sudah diperbaiki, akan tetapi karena batas waktunya sudah terlambat maka terjadinya kekurangan. “Itu merupakan kekeliruan sebenarnya, pada saat Dapodik memperbaiki gaji pokok guru tersebut datanya sudah terkunci di pusat,” pungkasnya. (gio)

Sumber: